Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Epidemiolog UI: Disiplin Pakai Masker Cara Ampuh Kendalikan Wabah Virus Corona

Penularan lebih banyak dari orang tidak bergejala, contohnya klaster perkantoran atau asrama, dari satu orang bisa menular ke 1.000. Jadi jangan menyepelekan keganasan Virus Corona.
Dosen Statistik Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Dosen Statistik Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan penggunaan masker secara disiplin oleh seluruh masyarakat menjadi cara ampuh mengendalikan Covid-19.

“Saya kira cara itu akan berhasil, karena kita harus ajak masyarakat mengawasi kalau ada yang tidak patuh. Dari yang tidak biasa pakai masker jadi biasa,” kata Pandu di Gerakan Pakai Masker webinar bertema Ekonomi Indonesia diambang Resesi, Apa Solusinya? di Jakarta, Senin (3/8/2020).

Dari yang tidak dibiasakan jadi dibiasakan, karena ini bisa berdampak jangka panjang dua sampai tiga tahun. Vaksin, menurut dia, bukan solusinya.

“Karena kalau pun ketemu masih ada proses produksi, distribusi, masih panjang. Bayangkan jumlah penduduk Indonesia saja berapa, jadi jangan andalkan vaksin gunakan yang ada yaitu masker,” kata Pandu.

Penularan, menurut dia, lebih banyak dari orang tidak bergejala, contohnya klaster perkantoran atau asrama, dari satu orang bisa menular ke 1.000. Jadi jangan menyepelekan keganasan Virus Corona.

Cara mengendalikannya, kata Pandu, cuma pakai masker. Karena kalau percikan ludah (droplet) ukuran besar bisa langsung jatuh ke tanah, tapi kalau ukuran kecil bisa melayang dulu, terlebih di dalam ruangan berventilasi buruk yang ternyata tingkat penularannya tinggi.

“Jadi pilihannya hanya kita pakai masker. (Kampanye Gerakan Pakai Masker) ini bagus sekali pesannya, masker melindungi kamu dan aku,” kata Pandu.

Namun demikian, menurut dia, kampanye besar penggunaan masker itu menjadi celah (gap) yang belum dilakukan pemerintah.

Oleh karena itu, dia memohon fokus penanganan pandemi Covid-19 dulu, sehingga ekonomi bisa dipulihkan.

Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono mengatakan pesan kampanyenya harus sederhana dan dipahami masyarakat. Lupakan menggunakan kata-kata new normal.

“Dari Presiden dan siapapun itu, pesannya pakai masker. Karena itu melindungi kamu dan aku,” ujar Sigit.

GPM akan meluncurkan gerakan pakai masker kelompok masyarakat perempuan pada 17 Agustus nanti, sekaligus pada akhir bulan yang sama diluncurkan untuk kelompok muda.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper