Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengisyaratkan tidak akan mengikuti aksi sebagian besar negara yang terpengaruh propaganda Amerika Serikat (AS) dengan menjauhi China.
Sebaliknya, Duterte bakal terus menjalin hubungan baik dengan Negeri Panda dan yakin bangsa pimpinan Xi Jinping tersebut akan jadi penemu vaksin Covid-19 pertama.
Musabab itulah, Duterte lantas berharap kelak Xi Jinping memberikan kemudahan akses bagi warga Filipina bila vaksin sudah ditemukan.
"Kecuali kami siap untuk perang, saya pikir lebih baik kami bersikap tenang [terhadap China]. Saya tak mampu untuk melakukannya [mencari vaksin], dan saya akan mengakui itu. Saya tak bisa melakukan apa-apa," tuturnya seperti diwartakan Bloomberg, Senin (27/7/2020).
Duterte mengaku tenaga dan pikirannya sudah kadung terkuras untuk menghadapi wabah. Dia enggan waktunya tersita lagi untuk ikut dalam percaturan politik dunia.
"Mimpi negara kami sudah dirampas pandemi ini. Pasar membutuhkan jaminan dari pemerintah, dan itu adalah prioritas masalah yang harus kami tangani sekarang."
Baca Juga
Saat ini, investor dan pengusaha tengah mengamati dengan seksama bagaimana Duterte menyikapi pukulan ekonomi di Filipina. Keraguan mulai bermunculan, sebab jumlah kasus Filipina menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara kendati mereka menerapkan kebijakan lockdown yang lebih ketat ketimbang negara tetangga.
Mengacu data Johns Hopkins University per Senin (27/7) petang, jumlah kasus Covid-19 di Filipina sudah mencapai 82.040, alias cuma kalah dari Indonesia. Dari angka tersebut 26.446 di antaranya telah sembuh dan sudah ada 1.945 korban jiwa.