Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HSBC Tolak Tuduhan Telah Menjebak Huawei

HSBC merespons laporan People's Daily pada hari Jumat (24/7/2020) yang menuduh HSBC sangat mengetahui bisnis Huawei di Iran, dan telah "menjebak" perusahaan sejak 2012.
 Gedung HSBC di London, Inggris, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Hannah McKay
Gedung HSBC di London, Inggris, Rabu (8/8/2018)./Reuters-Hannah McKay

Bisnis.com, JAKARTA – HSBC Holdings Plc, menanggapi laporan media mengenai hubungannya dengan Huawei Technologies Co dan membantah telah "menjebak" raksasa telekomunikasi China tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, dalam komentar publik pertamanya mengenai perselisihan hukum Huawei di Amerika Utara, HSBC mengatakan tidak memiliki "permusuhan" terhadap Huawei dan tidak menjerat perusahaan.

Bank asal Inggris tersebut menyatakan mereka hanya memberikan informasi kepada Departemen Kehakiman AS ketika diminta.

"Menanggapi permintaan informasi dari Departemen Kehakiman AS, HSBC hanya menyajikan fakta-fakta obyektif," kata bank dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Bloomberg.

“HSBC tidak 'mengarang' bukti atau 'menyembunyikan' fakta. HSBC juga tidak akan pernah memutarbalikkan fakta atau berusaha merugikan klien kami demi keuntungan kami sendiri," lanjut mereka.

Komentar tersebut disampaikan untuk merespons laporan People's Daily pada hari Jumat (24/7/2020) yang menuduh HSBC sangat mengetahui bisnis Huawei di Iran, dan telah "menjebak" perusahaan sejak 2012.

Media China lainnya, termasuk Jaringan Televisi Global China, telah membuat tuduhan serupa terhadap HSBC.

HSBC telah terlibat dalam perselisihan hukum Huawei yang menolak permintaan AS untuk mengekstradisi Chief Financial Officer Meng Wanzhou dari Kanada untuk menghadapi persidangan atas tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Meng telah menjadi tahanan rumah di Vancouver sejak dia ditahan atas permintaan otoritas AS pada 2018.

Slide yang Dihilangkan

HSBC semakin menjadi sorotan menyusul bukti baru yang disajikan minggu lalu. Dalam pengajuan ke pengadilan Kanada, pengacara Meng menuduh AS menyesatkan otoritas Kanada dengan menghilangkan elemen-elemen kunci dari presentasi PowerPoint yang ditunjukkan Meng kepada para bankir HSBC pada pertemuan di Hong Kong tahun 2013 silam.

Hilangnya bukti tersebut tersebut meninggalkan kesan bahwa Meng tidak sepenuhnya menjelaskan transaksi Huawei di Iran, menurut laporan itu. AS berargumen bahwa Meng menipu bank termasuk HSBC, dan hal ini mendorong HSBC untuk menghapus transaksi senilai jutaan dolar yang melanggar sanksi.

Bahkan, pengacara Meng berpendapat bahwa kliennya sudah bersikap transparan mengenai transaksi dengan Iran, mengutip dua slide dalam presentasi yang dibuat untuk HSBC yang telah dihilangkan dari arsip AS.

HSBC berada dalam situasi yang sulit di tengah meningkatnya ketegangan AS-China. Bank yang berbasis di London tersebut mendukung undang-undang keamanan kontroversial yang diberlakukan oleh China di Hong Kong, salah satu pasar terbesarnya.

Sementara itu, pemerintah Inggris telah bergabung dengan AS dan negara-negara lain untuk melarang Huawei mengembangkan jaringan 5G.

"Kami akan terus berinvestasi dalam bisnis, layanan, bakat, dan teknologi kami di China serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan negara," ungkap HSBC.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper