Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Calon Vaksin Covid-19 Terbukti Perkuat Kekebalan Tubuh

Kekebalan tubuh menjadi isu penting dalam uji coba calon vaksin untuk menghadapi Covid-19.
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus Corona (penyebab Covid-19) yang efektif./Euronews
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus Corona (penyebab Covid-19) yang efektif./Euronews

Bisnis.com, JAKARTA - Data awal dari uji coba tiga calon vaksin virus Corona yang dirilis kemarin, termasuk kandidat yang diawasi ketat dari Universitas Oxford, berpotensi memperkuat sistem kekebalan untuk mengenali dan melawan Covid-19 tanpa efek samping serius.

Namun masih belum jelas apakah salah satu dari upaya ini akan menghasilkan vaksin yang aman dan efektif melindungi miliaran orang dan mengakhiri pandemi global.

Semua membutuhkan penelitian lebih jauh untuk membuktikan bahwa vaksin itu dapat mencegah infeksi virus.

Vaksin yang dikembangkan produsen obat Inggris AstraZeneca bersama Universitas Oxford mampu menginduksi respons kekebalan pada semua peserta penelitian. Mereka menerima dua dosis tanpa efek samping yang mengkhawatirkan.

Sedangkan vaksin virus corona yang sedang dikembangkan CanSino Biologics Inc dan unit penelitian militer China, juga menunjukkan bahwa vaksin itu tampaknya aman.

Vaksin itu juga memicu respons kekebalan di sebagian besar 508 sukarelawan sehat berusia 18 hingga 83 tahun yang mendapat satu dosis vaksin, menurut laporan para peneliti seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (21/7/2020).

Sekitar 77 persen sukarelawan studi mengalami demam, kelelahan, sakit kepala atau sakit yang tidak serius di tempat suntikan.

Baik vaksin AstraZeneca maupun CanSino sama-sama menggunakan adenovirus yang tidak berbahaya untuk membawa materi genetik dari virus Corona baru ke dalam tubuh.

Studi tentang kedua vaksin diterbitkan dalam jurnal The Lancet.

"Secara keseluruhan, hasil dari kedua percobaan secara umum serupa dan menjanjikan," ujar Naor Bar-Zeev dan William Moss, dua ahli vaksin dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkin.

Akan tetapi, kandidat CanSino menunjukkan tanda-tanda bahwa orang yang sebelumnya terpapar adenovirus tertentu memiliki respons kekebalan yang berkurang.

Sementara itu perushaan bioteknologi Jerman, BioNTech dan pembuat obat AS Pfizer Inc, merilis rincian sebuah penelitian kecil di Jerman dari berbagai jenis vaksin yang menggunakan asam ribonukleat (RNA). Zat itu merupaka pembawa pesan kimia yang berisi instruksi untuk membuat protein.

Ketika disuntikkan ke manusia, vaksin itu mampu memerintahkan sel untuk membuat protein yang meniru permukaan luar virus Corona.

Tubuh mengenali ini sebagai intervensi asing dan melakukan respons imun terhadap virus, menurut hasil penelitian itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : ChannelNewsAsia.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper