Bisnis.com, JAKARTA - Bakal vaksin Covid-19 hasil kerja sama antara PT Bio Farma (Persero) dan perusahaan asal China, Sinovac, akan diuji klinis di Indonesia.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa Indonesia menjadi satu dari lima negara yang akan menjalankan uji klinis dari bibit vaksin tersebut.
"Indonesia sebagai satu dari lima negara yang akan menjalankan uji klinis dari vaksin yang dikembangkan dengan platform virus yang dilemahkan," ujarnya kepada Kompas TV yang disiarkan langsung pada Senin (20/7/2020).
Lebih lanjut, uji tahap ketiga atau uji klinis ini rencananya akan dilakukan pada Agustus 2020 dan berlangsung sekitar tiga bulan atau hingga Oktober 2020.
Sementara itu, terkait vaksin lokal atau buatan dalam negeri, Menristek menyampaikan bahwa saat ini Lembaga Eijkman telah melewati sekitar 30 persen dari keseluruhan tahapan pembuatan vaksin.
Kemudian, hingga akhir tahun ini diperkirakan bakal vaksin yang dibuat dengan platform protein rekombinan ini akan melewati tahap pengujian terhadap hewan.
"Tahun depan bisa dimulai dengan uji praklinis dan klinis. Dan tentunya kalau ada kerjasama dengan BPPOM untuk percepatan dari uji klinisnya mudah-mudahan, vaksin merah-putih [lokal] ini bisa tersedia pada tahun 2021, jadi tidak perlu menunggu sampai tahun 2022," jelasnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri mengonfirmasikan bahwa vaksin dari China telah sampai di Tanah Air pada Minggu (19/7/2020). Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa vaksin itu didatangkan untuk uji klinis 3.
"Jumlahnya saya tidak tahu persis. Rintisan kerja samanya kurang lebih sejak 3 bulan lalu," katanya saat dihubungi, Senin (20/7/2020).