Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut pandemi Covid-19 berkepanjangan menyebabkan munculnya kalangan miskin baru.
Dia mengatakan dampak sosial yang terjadi akibat pandemi Covid-19 adalah meningkatnya angka kemiskinan. Sebab itu, pemerintah menggelontorkan bantuan lebih dari Rp100 triliun.
"Jadi ada Mislam ada Misbar. Mislam itu miskin lama, ada miskin baru. Nah, Misbar ini ternyata banyak sekali. Makanya pemerintah mengeluarkan bansos-bansos itu, untuk bansos itu [anggarannya] lebih dari Rp100 (triliun), Rp120 triliun," katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (18/7/2020).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 melonjak menjadi 26,42 juta orang atau naik 9,78 persen dibandingkan dengan September 2019 sebesar 24,79 juta orang.
Sebelum kenaikan pada Maret 2020, kenaikan jumlah penduduk miskin terakhir terjadk pada Maret 2017 mencapai 27,77 juta orang atau meningkat 10,64 persen dibandingkan dengan September 2016.
Sementara itu, untuk menangani kesehatannya pemerintah mengklaim telah melakukan tes masif, isolasi, penelusuran, hingga tracing yang memakai anggaran hingga Rp85 triliun.
Baca Juga
"Untuk menanggulangi dampak ekonominya itu sisanya. Seluruhnya itu Rp695 triliun. Jadi semua untuk ke situ semua, yang lain di-tahwil, istilahnya itu," jelasnya.
Dia menerangkan, Virus Corona telah melanda lebih dari 215 negara termasuk Indonesia. Pemerintah juga masih menggenjot terciptanya vaksin Covid-19 dari dalam negeri.
Selain itu, kunci keberhasilan mengatasi virus ini adalah kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Kata dia, keterlibatan semua pihak termasuk para ulama, pemuka umat, menjadi sangat penting.