Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia akan membahas isu keamanan negara konflik, termasuk Palestina dan ISIS dalam pertemuan presidensi Dewan Keamanan PBB, Agustus mendatang.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers bersama media asing, Kamis (16/7/2020).
Selama presidensi DK PBB pada Agustus 2020, Indonesia akan mengadakan 14 pertemuan terkait situasi konflik termasuk, Palestina, Suriah, Yaman, Lebanon, Somalia, Korea Utara.
Pada isu Palestina, Indonesia akan kembali menegaskan dukungannya dan mengajak komunitas internasional untuk menolak aneksasi Israel.
"Kita juga akan melakukan pertemuan dengan Sekjen [PBB terkait] ISIS lantaran kita adalah ketua komite sanksi ISIS dan Al Qaeda. Ini menjadi pertemuan terbesar antiterorisme pada DK PBB," tutur Menlu.
Indonesia juga akan mengikuti laporan strategis dari Sekjen PBB terkait ISIS.
Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu anggota tidak tetap DK PBB pada 2019 - 2020.
"Pertemuan tersebut di antaranya, pertemuan pandemi dan melestarikan perdamaian, keterkaitan antara perlawanan terorisme dan organisasi kejahatan," kata Menlu.
Sebagai langkah awal, Indonesia akan memprakarsai draf dokumen DK PBB dalam melawan terorisme, rehabilitasi, dan reintegrasi atau disebut PRR
Selain itu, pertemuan ini akan membahas ancaman keamanan siber yang banyak terjadi pada sarana infrastruktur publik seperti di rumah sakit dan bandara.