Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan bioteknologi Moderna asal Amerika Serikat tengah menyiapkan uji Fase III vaksin Covid-19.
Percobaan pertama vaksin tersebut dikabarkan memberikan hasil yang meyakinkan.
Dikutip dari The New York Times, Rabu (15/7/2020), perusahaan yang berbasis di Massachussetts ini mengembangkan vaksin bersama peneliti pemerintah dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases.
Moderna akan melakukan uji fase 3 pada 27 Juli kepada 30.000 orang. Setengah dari partisipan terdiri dari kelompok yang menerima plasebo (obat kosong).
Uji klinis besar ini direncanakan selesai pada Selasa. Belum dapat dipastikan apakah vaksin ini aman dan efektif.
"Protokol studi Fase 3 telah dikaji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan sesuai dengan petunjuk FDA terkait desain uji klinis studi vaksiv Covid-19," demikian dijelaskan perusahaan tersebut, seperti dikutip dari laman resminya.
Baca Juga
Moderna tengah menyiapkan kapasitas produksi hingga 500 juta dosis per tahun dan memungkinkan hingga 1 miliar per tahun mulai 2021.
Produksi vaksin Covid-19 akan dilakukan di pabrik di AS melalui kolaborasi dengan perusahaan Swiss, Lonza.
Sebelumnya, uji Fase 1 telah dilakukan pada 45 orang dewasa berumur 18 - 55 tahun yang mendapat dua vaksinasi dengan jarak 28 hari.
Setelah suntikan kedua, seluruh partisipan mengembangkan semacam antibodi penawar yang dapat menonaktifkan virus.
Tingkat antibodi itu serupa dengan yang ditunjukkan dpasien yang telah sembuh. Vaksin Moderna juga menunjukkan respons yang menguntungkan dengan memproduksi sel T, bagian lain dari sistem imun.
Namun, ada beberapa efek samping yang ditimbulkan seperti kelelahan, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dan sakit di area suntikan.