Bisnis.com, JAKARTA - Bank Nasional Qatar atau Qatar National Bank (QNB) membukukan penurunan laba sebesar 26 persen pada kuartal II tahun ini.
Pada periode tiga bulan kedua 2020, Qatar National Bank mencatatkan laba senilai 2,82 miliar riyal, sementara pada periode yang sama tahun lalu senilai 3,8 miliar riyal.
Penyalur pinjaman terbesar di wilayah Timur Tengah tersebut menaikkan impairment menjadi 1,5 miliar riyals atau setara US$410 juta pada kuartal II tahun ini, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai 606 juta riyal.
Provisi dinaikkan untuk melindungi perusahaan dari berbagai risiko penyaluran kredit, sehingga berdampak pada profitabilitas, demikian pernyataan dari QNB seperti dilansir Bloomberg, Minggu (12/7/2020).
Bank-bank yang masuk ke dalam anggota Dewan Kerja Sama Teluk atau Gulf Cooperation Council sedang menghadapi risiko penurunan laba dari harga minyak yang anjlok dan pandemi virus corona, kata S&P Global Ratings pada April lalu.
Krisis tersebut juga mendorong gelombang baru pembicaraan konsolidasi beberapa bank di kawasan Timur Tengah, termasuk dua dari Qatar.
Sementara itu, Qatar National Bank menyatakan dalam penyampaian tanggapan mengenai kondisi ekonomi terkini bahwa mereka memperbarui rasionalisasi operasional untuk menekan cost to income ratio dari 24,5 persen dari 25,6 persen.
Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan terpantau masih terjaga di level 2,0 persen.