Bisnis.com, JAKARTA – Qatar bertekad memperkuat posisinya sebagai produsen gas alam cair (LNG) terbesar di dunia.
Untuk itu, negara Timur Tengah tersebut menandatangani kesepakatan senilai sekitar US$20 miliar dengan sejumlah perusahaan pembuat kapal asal Korea Selatan.
Menurut sebuah pernyataan yang dirilis Qatar Petroleum (QP) pada Senin (1/6/2020), Qatar telah menandatangani perjanjian dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co, Hyundai Heavy Industries Co., dan Samsung Heavy Industries Co.
Ketiga perusahaan dikemukakan bakal mencadangkan "porsi utama" dari kapasitas konstruksi kapal LNG mereka untuk QP hingga 2027.
Menurut QP, kesepakatan bernilai sekitar 70 miliar real Qatar (US$19,1 miliar) itu dapat membuat mereka membangun lebih dari 100 kapal LNG untuk Qatar.
“Kami memiliki segalanya untuk memulai program pembuatan kapal LNG terbesar dalam sejarah,” ungkap Saad Al-Kaabi, CEO QP dan Menteri Energi Qatar.
Baca Juga
“Kami telah mendapatkan sekitar 60 persen dari kapasitas pembuatan kapal LNG global hingga tahun 2027,” tambahnya, seperti dilansir melalui Bloomberg.
Menyusul kabar ini, saham Daewoo Shipbuilding dan Samsung Heavy melonjak lebih dari 15 persen pada perdagangan Selasa (2/6/2020) di Seoul.
QP menandatangani perjanjian yang sama dengan Hudong-Zhonghua Shipbuilding Group Co., anak perusahaan dari China State Shipbuilding Corp, pada bulan April. Perusahaan membutuhkan armada pengangkut LNG yang lebih besar karena proyek-proyek baru di dalam negeri dan di Amerika Serikat.
“Qatar bergerak maju dengan ekspansi North Field, bagiannya dari cadangan gas terbesar dunia,” tambah al-Kaabi. Langkah ini disebutnya akan meningkatkan ekspor LNG tahunan negara itu dari 77 juta ton menjadi 126 juta ton pada tahun 2027.