Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Brasil Jair Bolsonaro menjalani tes virus corona. Hal ini dilakukan setelah dirinya mengalami sejumlah gejala Covid-19.
Dilansir dari Bloomberg, Bolsonaro mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan paru-parunya bersih dan masih akan melakukan tes lanjutan virus corona.
"Tapi semuanya baik-baik saja," katanya kepada para pendukung ketika ia tiba di istana presiden, menurut sebuah video yang diunggah di YouTube yang dikutip Bloomberg.
Kantor kepresidenan mengonfirmasi tes Covid-19 terhadap Bolsonaro pada Senin (6/7/2020) di rumah sakit Brasilia dan mengatakan hasilnya akan keluar pada hari ini. Presiden saat ini dalam kondisi kesehatan yang baik.
CNN Brasil melaporkan, Bolsonaro mengalami demam ringan dan kini tengah mengonsumsi hydroxychloroquine, obat yang ia gembar-gemborkan dapat memerangi virus corona tetapi sejauh ini belum terbukti kemanjurannya.
Saat menggelar siaran live di jejaring sosialnya, Bolsonaro terlihat batuk dan duduk di sebelah enam orang lain tidak ada yang mengenakan masker. Keenam orang tersebut termasuk Menteri Pembangunan Regional Rogerio Marinho dan chief executive officer Caixa Economica Federal Pedro Guimaraes.
Baca Juga
Sejak saat itu, ia berbaur dengan anggota pemerintahannya dan masyarakat umum serta melakukan makan siang bersama duta besar AS untuk Brasil pada hari Sabtu (5/7/2020).
Ini bukan pertama kalinya Bolsonaro melakukan tes Covid-19. Pada bulan Maret, setelah beberapa anggota delegasinya yang melakukan ke kunjungan AS terinfeksi virus, ia mengatakan telah melakukan tes dan dinyatakan negatif.
Sejak awal pandemi, Bolsonaro telah melanggar sejumlah rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli untuk menghindari penyebaran virus corona, seperti menghindari keramaian, memakai masker wajah, dan menjaga jarak sosial.
Pada 25 Juni, dia mengatakan dalam acara live Facebook bahwa dia mengira dia sudah tertular virus itu.
Berbeda dengan negara-negara lain yang mewajibkan penggunaan masker di ruang terbuka, Bolsonaro justru menolak diberlakukannya aturan yang mengharuskan masyarakat mengenakan masker. Alih-alih menyetujui aturan tersebut, dia mengambil sikap veto.
Seperti dilaporkan Aljazeera, Sabtu (4/7), salah satu pasal dalam beleid itu menyatakan masker harus dipakai di area komersial dan industrial, tempat ibadah, lokasi mengajar, dan tempat tertutup di mana orang-orang berkumpul.
Namun, Bolsonaro mengatakan pasal ini tidak konstitusional karena, merujuk kepada "tempat tertutup", dapat melanggar kebebasan warga di dalam rumah masing-masing. Padahal, yang dimaksud dalam pasal itu adalah lokasi tertutup tempat berlangsungnya aktivitas bisnis maupun rapat.
Hingga Selasa (7/7), jumlah kasus positif virus corona di Brasil mencapai 1,62 juta kasus dengan jumlah kematian mencapai 65.556 jiwa, menurut data dari worldometers.info.