Bisnis.com, JAKARTA - Kematian pasien Covid-19 di Meksiko terus bertambah dan menyusul Prancis.
Data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University menunjukkan negara di Amerika Utara ini mencatat kematian lebih dari 30.000 pasien virus Corona. Angka tersebut menempati posisi kelima tertinggi di dunia.
Hal tersebut diikuti dengan jumlah pasien terkonfirmasi positif virus Corona yang terus menanjak. Penambahan pasien per hari sekitar 6.500 orang.
Secara akumulasi jumlah pasien di negara yang berbatasan langsung dengan Amerika Serikat ini telah melampaui 250.000 orang.
Seperti di negara Amerika Latin lainnya, para pejabat Meksiko tengah berupaya menyeimbangkan upaya penanganan kesehatan dan menekan dampak ekonomi yang menyertai. Sejumlah masyarakat harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Mengutip Bloomberg, Minggu (5/7/2020), Presiden Andres Manuel Lopez Obrador memfokuskan sebagian besar kebijakannya pada pengaktifan kembali ekonomi atas pemberlakuan lockdown ketat.
Baca Juga
Studi oleh peneliti independen Mario Romero dan Laurianne Despeghel menunjukkan probabilitas setidaknya 3,5 kali lebih banyak kematian di Mexico City dibandingkan dengan data resmi.
Di tempat lain, Raúl Rojas, seorang profesor kecerdasan buatan Meksiko di Universitas Berlin, menghitung bahwa Meksiko dapat memiliki sebanyak 6 juta kasus dan hampir 78.000 kematian. Angka tersebut hampir tiga kali lipat dari jumlah resmi.
"Saya merasa ini luar biasa bahwa alih-alih memberikan angka, mereka menyembunyikannya untuk menyembunyikan keseriusan situasi," kata Rojas, seperti dikutip Financial Times, Minggu (5/7/2020).
Secara global, Amerika Latin berkontribusi lebih dari separuh angka kematian pasien Covid-19 per hari. Brasil mencatat kematian harian tertinggi di dunia. Bila dibandingkan dengan populasi, Brasil dan Meksiko berada pada posisi yang sama.