Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 107 WNI akhirnya bisa direpatriasi dari New Delhi setelah tersedianya kembali penerbangan internasional sejak lockdown pada Maret 2020.
Seperti dikutip dari siaran pers, Senin (6/7/2020), penerbangan menggunakan penerbangan khusus maskapai Garuda Indonesia dilakukan pada Sabtu (4/7/2020) yang diikuti oleh 107 orang WNI yang tertahan di India.
Seperti diketahui, India sudah berada dalam masa lockdown sejak 24 Maret 2020, sehingga sudah hampir 4 bulan tidak ada penerbangan internasional kecuali untuk repatriasi.
Kepulangan kali ini difasilitasi KBRI New Delhi dengan menyediakan transportasi, informasi tentang protokol kesehatan, surat keterangan jalan, membantu pelaksanaan swab test Covid-19 hingga mendapat surat keterangan bebas Covid-19, dan surat keterangan sehat ready to fly yang dikeluarkan otoritas kesehatan.
“Saya turut gembira, saudara-saudara sekalian akhirnya bisa pulang ke tanah air melalui program repatriasi mandiri ini. Selamat jalan dan semoga semua tiba di Tanah Air dengan selamat," kata Duta Besar Indonesia untuk India, Arto Suryodipuro.
Para WNI yang pulang bermacam-macam, mulai dari mahasiswa, pekerja terapis, pelaut, peziarah religi, wisatawan hingga pelatih bulu tangkis,
Mayoritas WNI berada di luar kota New Delhi dengan jarak tempuh yang cukup jauh, seperti Chandigarh, Aligarh, Chennai, Bangalore, Pune, Lucknow, Indore, Noida, Mumbai, Trichy.
Pesawat yang ditumpangi para WNI lepas landas dari Indira Gandhi International Airport (IGIA) pukul 04.00 dini hari waktu New Delhi.
Pesawat tersebut merupakan pesawat yang disewa pemerintah untuk pemulangan WNI dengan rute penerbangan Fiji - New Delhi – Medan - Jakarta.
Dua perwira siswa TNI yang menjalani studi di Army War College, Indore, Negara Bagian Madhya Pradesh terpaksa menempuh jalan darat selama 15 jam lantaran pesawat domestik ditunda penerbangannya.
“Sangat lega dan bersyukur sekali dengan adanya program repatriasi mandiri ini. Saya sudah tertahan di India lebih dari tiga bulan, orang tua pun sangat khawatir," ujar Akbar Ersa, wisatasan Indonesia yang ikut repatriasi tersebut.