Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Argentina Alberto Fernandez mengatakan penawaran restrukturisasi utang obligasi akan diumumkan Minggu (5/7/2020) waktu Buenos Aires atau Senin (6/7/2020) waktu Jakarta.
Dilansir dari Bloomberg, Senin (6/7/2020), penawaran baru akan diumumkan setelah serangkaian negosiasi dengan beberapa pemegang obligasi utama gagal. Sejak gagal membayar kupon obligasi pada 22 Mei 2020, Argentina tercatat sudah gagal bayar utang sembilan kali sejak negara itu merdeka.
"Kami telah melakukan upaya besar untuk menepati janji kami. Ini adalah upaya maksimal yang bisa kami buat. Tawaran baru akan terbuka sampai akhir Agustus," ujarnya dalam wawancara dengan radio lokal.
Pembicaraan terkait restrukturisasi utang Argentina terhenti dalam beberapa pekan terakhir dengan sedikit kemajuan. Total utang yang direstrukturisasi mencapai US$65 miliar.
Negeri Tango ini mulai gagal bayar pada akhir Mei lalu dan sejauh ini telah berulang kali memperpanjang batas waktu kesepakatan. Terakhir, kesepakatan dengan kreditur ditetapkan pada 24 Juli 2020 atau dua pekan dari sekarang.
Pekan lalu, kelompok pemegang obligasi yang menanamkan diri Komite Kreditur Argentina mengajukan proposal kepada pemerintah. Namun, dua kelompok kreditur lainnya sedang membahas perjanjian untuk menolak tawaran pemerintah baru. Hal ini diungkap oleh beberapa orang yang mengetahui diskusi tersebut.
Baca Juga
Untuk diketahui, dua kelompok kreditur mencakup perusahaan besar seperti BlackRock Inc, Ashmore Group Plc dan Monarch Alternative Capital LP. Mereka mengatakan pada pekan lalu bahwa pihak mereka tidak melakukan diskusi yang berarti dengan pemerintah sejak 17 Juni 2020.