Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Sosial tercatat telah merealisasikan penyerapan anggaran sebesar 62,25 persen dari pagu anggaran.
Menteri Sosial Juliari S. Batubara mengatakan realisasi penyerapan anggaran itu menjadi yang tertinggi bila dibandingkan dengan kementerian/lembaga (K/L) lainnya.
“Patut disyukuri realisasi anggaran Kemensos tertinggi dari semua K/L dari pagu anggaran Rp104,453 triliun sudah direalisasi Rp65,026 triliun atau 62,25 persen,” ujar Juliari, Senin (6/7/2020).
Juliari mengatakan tingginya realisasi penyerapan anggaran sebagai buah dari kerja percepatan dan terobosan yang dilakukan, sehingga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
“Kami melakukan percepatan untuk semua jenis belanja, baik untuk bansos, modal, dan barang. Percepatan tersebut telah menggerakkan perekonomian masyarakat sesuai dengan arahan dari Presiden,” tutur Juliari.
Mensos Juliari sebelumnya telah melakukan pengecekan penyaluran BST di Kantor Pos Kota Bandung, sekaligus meminta KPM penerima BST agar bansos yang diterima masyarakat bisa terus dilakukan
Baca Juga
“Bansos itu ada banyak, ada dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota. Jika belum menerima karena harus menunggu giliran. Saya harap bisa bersabar," imbuh Juliari.
Total penerima BST di Provinsi Jabar sebanyak 1.150.254 Kepala Keluarga (KK) dengan nilai total Rp2 triliun.
“Untuk di Kabupaten Bandung ada 99.575 KK penerima BST senilai Rp179,2 miliar, Kota Bandung tercatat 70.069 KK penerima BST Rp126 miliar, ” terang Mensos Juliari.
Tingginya realisasi penyerapan anggaran Kemensos tidak lepas dari sense of crisis yang terlihat dari berbagai terbosan yang dilakukan diinstrukstikan baik di internal maupun mitra kerja.
“Kami instruksikan PT Pos Indonesia untuk menambah durasi layanan dari pagi hingga malam, menggerakkan semua sumber daya selain menambah loket-loket serta titik lokasi penyaluran di komunitas, seperti kantor desa dan kelurahan, sekolah, serta pos RW, ” ungkap Juliari.
Penyaluran BST dilakukan secara simultan, yakni berbarengan dengan pembaruan data selain mempercepat juga meningkatkan ketepatan sasaran.
“Saya kira ini tidak kalah penting, yaitu menambah penyediaan sarana transportasi dan vendor, serta mengurangi item bansos dengan nilai sama,” tambahnya.