Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai kinerja para pembantu Presiden Joko Widodo lambat menangani pandemi Covid-19.
Presiden diketahui mengkritik sejumlah kementerian yang tidak menanggapi kondisi saat ini secara tanggap. Mestinya suasana krisis harus ditanggapi dengan manajemen krisis pula.
Karyono menyebut pantas apabila Presiden kesal dan marah kepada menteri-menterinya karena memang kinerja pejabatnya belum memenuhi harapan.
“Kemarahan Presiden Jokowi ini simetris dengan kekecewaan rakyat terhadap kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19,” katanya kepada Bisnis, Rabu (1/7/2020).
Di sisi lain, Jokowi sempat menyoroti lambannya penyerapan anggaran seperti Kementerian Kesehatan. Presiden menyebut dari total anggaran Rp75 triliun, hanya 1,52 persen yang sudah dicairkan.
Kondisi ini menurut Karyono menimbulkan tanda tanya besar. Padahal untuk percepatan penanganan Covid-19 diperlukan langkah cepat dan tepat.
Baca Juga
Salah satunya adalah realisasi anggaran untuk belanda peralatan, tunjangan tenaga medis dan keperluan lain. Akibatnya akan berdampak pada keterbatasan peralatan medis dan ketersediaan obat yang berdampak pada penanganan virus.
“Dampak lainnya, jika terjadi keterlambatan pembayaran tunjangan kepada para dokter dan tenaga medis bisa memicu persoalan besar jika sampai terjadi aksi pemboikotan,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden memberi respon keras atas kinerja para kementerian lembaga menangani Corona pekan lalu. Presiden bahkan memberi sinyal akan melakukan resufle kabinet.