Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja kedua di tengah pandemi Covid-19. Dia bersama rombongan bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Inodnesia-1 ke Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020) pagi.
Secara umum ada dua agenda Jokowi di Jawa Tengah, yakni memantau penanganan Covid-19 dan terkait ekonomi.
Rencananya Presiden akan mendarat di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani, kota Semarang. Agenda pertama Jokowi adalah menuju Gedung Gradhika Bhakti Praja, posko penanganan dan penanggulanganan Covid-19 di Jawa Tengah. Presiden akan memberikan arahan melalui video konferensi terkait penanganan virus Corona di Jawa Tengah.
Adapun berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19, laju penambahan kasus positif baru di Jawa Tengah cukup kencang dalam satu pekan terakhir. Per 29 Juni 2020, provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaporkan 198 orang baru terinfeksi virus dalam satu hari. Dengan demikian total pasien terkonfirmasi positif, secara akumulasi, sebanyak 3.680 orang.
Selanjutnya, dari posko penanganan Covid-19, Presiden akan menuju Kawasan Industri Terpadu Batang. Selain meninjau tempat tersebut, Presiden akan melihat pemaparan terkait relokasi investasi asing ke Indonesia.
Setelah itu, Presiden melanjutkan kunjungan kerjanya dengan meninjau proyek padat karya di Kabupaten Batang. Dalam peninjauan tersebut, Presiden akan dipandu oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Baca Juga
Pada siang harinya, Kepala Negara dan rombongan diagendakan untuk meninjau pabrik furnitur berorientasi ekspor di Kabupaten Demak. Setelahnya, Presiden akan menuju Bandara Internasional Ahmad Yani, Kota Semarang, untuk kemudian lepas landas menuju Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Tengah antara lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.
Selain itu turut serta Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Staf Khusus Presiden Arif Budimanta, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.