Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekam Pandemi, Stimulus Bagi Pekerja Seni dan Budaya

Untuk memberikan stimulus dan jaring pengaman sosial bagi pekerja seni dan budaya yang terdampak pandemi Covid-19, Kemendikbud meluncurkan sebuah program bernama Rekam Pandemi.
Rekam Pandemi. /KEMENDIKBUD
Rekam Pandemi. /KEMENDIKBUD

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk memberikan stimulus dan jaring pengaman sosial bagi pekerja seni dan budaya yang terdampak pandemi Covid-19, Kemendikbud meluncurkan program Rekam Pandemi.

Program ini merupakan rekaman dokumentasi perubahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat Indonesia pada masa pandemi Covid-19 dari rentang April hingga Juni 2020.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengungkapkan program ini merupakan hasil kerja sama antara Kemendikbud dan Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN),

Sebanyak 300 dokumenteris telah mendokumentasikan perubahan signifikan sosial dan budaya masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi global terbesar dalam kurun waktu hampir satu abad terakhir.

“Selama bulan Mei hingga Juli 2020 akan dihasilkan 2.400 menit video pendek yang merekam tema Belajar di Rumah, Religi dan Mitos/Mistis, Lebaran/Coronasiana, Usaha Mandiri, Perubahan Perilaku Keluarga, Gotong Royong, Kreativitas, dan Isu Lingkungan dari Aceh sampai ke Papua,” ujar Hilmar melalui keterangan resminya pada Minggu (28/06/2020).

Rekam pandemi ini merupakan bentuk karya dari para pekerja seni khususnya komunitas ADN di tengah keterbatasan akibat Covid-19. Ragam yang ditampilkan dalam Rekam Pandemi ini sangat banyak, baik dari segi bentuk kehidupan maupun cara ekspresinya.

“Saya sudah menyaksikan rekaman dari teman-teman yang luar biasa. Hasilnya bisa melihat segi-segi kehidupan selama Covid-19 dari berbagai sudut pandang, pengalaman, dan di tempat yang berbeda-beda,” terang Hilmar.

Melalui sidang UNESCO, Hilmar menyampaikan jika Rekam Pandemi ini mendapat sambutan yang baik sebagai sebuah arsip kemanusiaan yang dibuat oleh komunitas dokumenteris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Devi Sri Mulyani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper