Bisnis.com, JAKARTA - Joe Biden, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, kembali mengkritik Presiden Donald Trump yang merupakan lawannya pada pemilihan umum yang akan dihelat November tahun ini.
Biden menyebut Trump tidak mengambil langkah apapun atas isu tawaran imbalan dari Rusia bagi kombatan Taliban dalam pembunuhan tentara AS.
“Tak hanya gagal dengan sanksi atau konsekuensi lain terhadap Rusia atas pelanggaran hukum internasional yang mengerikan ini, Donald Trump juga meneruskan kampanye memalukan dengan keseganan dan perendahan diri di hadapan Vladimir Putin,” kata Biden dalam pertemuan dengan konstituennya, Sabtu (27/6/2020).
Gedung Putih menyangkal bahwa Presiden Trump, ataupun Wakil Presiden Mike Pence, mendapat laporan resmi terkait dugaan 'imbalan dari Rusia' tersebut—yang dilaporkan oleh media New York Times pada Jumat (26/6/2020).
Menurut New York Times, sebuah unit intelijen militer Rusia, yang terkait dengan percobaan pembunuhan di Eropa, menawarkan imbalan atas keberhasilan serangan pembunuhan terhadap pasukan militer AS dan koalisi yang dilakukan tahun lalu.
Surat kabar itu juga menuliskan bahwa pasukan militer terkait Taliban, atau kelompok kriminal bersenjata yang terasosiasi dengan mereka, diyakini telah menerima sejumlah uang imbalan tersebut.
Baca Juga
Times menyebut Trump sudah diberi informasi terkait hal itu tetapi tidak memerintahkan pembalasan apapun. Biden sendiri berjanji akan mengambil langkah pembalasan jika dirinya terpilih sebagai presiden.
“Jika saya terpilih sebagai presiden, Vladimir Putin akan saya konfrontasi, dan kita akan menjatuhkan sanksi serius terhadap Rusia,” ujar Biden.