Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sebabnya NTT Masuk Zona Rendah Penyebaran Virus Corona

Gubernur NTT Viktor Laiskodat turut melarang perjalanan keluar daerah bagi aparatur sipil negara. Padahal, saat itu belum ada satu pun kasus positif.
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews
Para peneliti di dunia tengah berlomba untuk menciptakan vaksin virus corona (Covid-19) yang efektif./Euronews

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 NTT, Jelamu Ardu Marius, mengungkapkan penyebab wilayah NTT masuk dalam zona rendah penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

“Sejak ditemukan kasus tertular virus corona di Depok, kan Bapak Gubernur dan kami semua sudah antisipasi,” kata Marinus dalam konferensi pers di akun Youtube BNPB, Kamis (25/6/2020).

Setelah pembentukan Gugus Tugas Percerpatan Penanganan Covid-19 NTT pada Maret lalu, Gubernur NTT Viktor Laiskodat turut melarang perjalanan keluar daerah bagi aparatur sipil negara. Padahal, saat itu belum ada satu pun kasus positif di sana.

Kasus positif Covid-19 di NTT baru pertama kali ditemukan pada akhir April 2020.

Marinus mengatakan, penularannya terjadi karena ada warga yang baru melakukan perjalanan dari Jakarta dan Surabaya.

“Dia secara aktif memeriksa diri di Kupang. Setelah di-swab, itu lah pertama kali ditemukan kasus,” ujarnya.

Setelah itu, penyebaran Covid-19 melalui transmisi lokal pun mulai terjadi. Sampai Rabu (25/6/2020) malam, Marinus mengatakan ada 112 orang yang positif Covid-19, dengan 77 orang telah sembuh, 34 orang masih dirawat, dan 1 orang meninggal.

Selama lima hari belakangan ini NTT melaporkan nihil penambahan kasus positif Covid-19.

“Penanganan begitu bagus, sehingga hampir 80 persen sembuh.”

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper