Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya penyebaran virus Covid-19 di Israel, membuat pemerintah negara tersebut berencana membelakukan kebijakan lockdown kedua.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa Israel berpeluang memberlakukan kembali dan memperkuat kebijakan karantina wilayah (lockdown) menyusul lonjakan kasus penularan Covid-19 di negara itu.
"‘Kita harus meratakan kurva sekarang, Jika kita tidak segera mengubah perilaku kita, dan mulai memakai masker dan menjaga jarak satu sama lain, maka lockdown akan kembali. Tidak ada dari kita yang menginginkan itu,” ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (21/6/2020).
Netanyahu mengatakan dia akan mengadakan pertemuan para menteri pada Senin (22/6/2020) untuk memutuskan langkah apa yang harus diambil.
Seperti diketahui, lebih dari 20.000 kasus Covid-19 telah terjadi di Israel, termasuk lebih dari 300 kematian akibat pandemi tersebut.
Jumlah kasus penularan terus meningkat, di mana pada bulan lalu, jumlah kasus mencapai 17.000 kasus. Sejumlah pengamat menilai setelah karantina wilayah atau lockdown dilonggarkan secara signifikan, banyak orang mengabaikan instruksi untuk memakai masker dan menjaga jarak sosial.
Baca Juga
Adapun, Kementerian Kesehatan Israel menginstruksikan sejumlah rumah sakit untuk bersiap-siap kembali membuka bangsal untuk pasien Covid-19.
Kementerian juga meminta rumah sakit untuk memperbarui instruksi perlindungan pribadi kepada staf medis.
Seperti diketahui, Israel perlahan melonggarkan kembali kebijakan lockdown sejak Mei. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian nasional.