Bisnis.com, BANDA ACEH - Tim Falakiyah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh akan melakukan pengamatan gerhana matahari parsial yang diperkirakan melintasi Aceh pada akhir pekan ini, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh Saifuddin, mengatakan pihaknya akan melakukan pengamatan fenomena alam itu secara tertutup, dengan kapasitas peserta yang terbatas di halaman Kanwil Kemenag Aceh.
"Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan jalannya pemantauan gerhana parsial dapat mengakses langsung channel youtube Kanwil Kemenag Aceh," kata Saifuddin, Jumat (19/6/2020).
Dia menjelaskan, fenomena gerhana matahari parsial juga dapat dilihat dengan mata telanjang menggunakan pengaman seperti filter ND5, kacamata gerhana, dan kaca film.
Sementara itu Kemenag Aceh, lanjut dia, menyiapkan sebanyak lima teleskop yang akan digunakan dalam pengamatan fenomena alam tersebut seperti Vixen VC200L, Vixen ED 100 sf, Williams 80, serta dua unit Skywatcher E90.
"Masyarakat harus memanfaatkan momen tersebut dengan memperbanyak zikir, istighfar dan shalat gerhana. Jangan kaitkan fenomena alam tersebut dengan hal-hal yang berbau mistis, bencana atau virus corona," katanya.
Sementara itu, Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra menambahkan bahwa pada Minggu (21/6/2020) mendatang, gerhana matahari parsial diperkirakan terlihat di seluruh wilayah di Indonesia.
Di Tanah Rencong, gerhana matahari parsial terlihat di mulai pukul 13.18.09 WIB, kemudian puncak parsial pada pukul 14.35.21 WIB, dan akhir gerhana parsial terjadi pukul 15.42.21 WIB.
Menurut dia, gerhana matahari parsial akan terjadi selama 2 jam 24 menit dengan besaran piringan bulan yang akan menutupi matahari 12 persen.
"Untuk wilayah Indonesia akan terjadi gerhana matahari parsial atau gerhana matahari sebagian, tetapi untuk wilayah Afrika bagian utara, Asia Barat dan Asia Tengah akan dilewati oleh gerhana matahari cincin seperti yang pernah terjadi di pulau Simeulue 26 Desember tahun lalu," katanya.