Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

New Normal, WHO Soroti Tingginya Positive Rate Covid-19 di Jawa

Berdasarkan laporan WHO, Provinsi Jawa Timur memiliki angka positive rate tertinggi yakni 31,6 persen.
Warga memadati kawasan pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Minggu (17/5/2020). Meski pertokoan di Pasar Tanah Abang tutup karena PSBB, menjelang hari lebaran kawasan tersebut dipadati pedagang kaki lima yang berada di gang-gang dekat pasar. Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga memadati kawasan pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, Minggu (17/5/2020). Meski pertokoan di Pasar Tanah Abang tutup karena PSBB, menjelang hari lebaran kawasan tersebut dipadati pedagang kaki lima yang berada di gang-gang dekat pasar. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA —Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyoroti angka positive rate Covid-19 di Indonesia yang terbilang tinggi di atas lima persen di tengah upaya pemerintah membuka kembali sentra ekonomi dan sosial masyarakat.

Positive rate menunjukkan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbading dengan total pemeriksaan spesimen di suatu wilayah.

Berdasarkan standar yang telah ditetapkan WHO, suatu wilayah dapat melonggarkan pembatasan sosial, jika ditemukan kurang dari lima persen sampel terkonfirmasi positif setidaknya selama dua pekan. Dengan asumsi, WHO menerangkan, keseluruhan data surveilans dapat diterima secara komprehensif.

“Tidak ada satu pun provinsi di Jawa yang memiliki positive rate di bawah lima persen selama dua pekan dari 1 Juni hingga 14 Juni lalu,” tulis WHO dalam laporannya tertanggal 17 Juni.

Malahan, WHO membeberkan, hanya Provinsi DKI Jakarta yang memenuhi kriteria epidemiologi ihwal ketersediaan surveilans.

“Untuk kalkulasi yang lebih tepat, setidaknya ada 1 tes per 1.000 penduduk setiap minggunya dan ketentuan ini hanya dapat dipenuhi oleh DKI Jakarta,” tulis WHO melalui laporan bertajuk Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Situation Report -12.

Dalam laporan itu, WHO membeberkan, Provinsi Jawa Timur memiliki angka positive rate tertinggi yakni 31,6 persen. Sementara itu, menurut catatan WHO, jumlah tes yang telah dilakukan Provinsi Jawa Timur hanya 9.004.

Angka itu terbilang rendah jika dibandingkan dengan kapasitas pemeriksaan spesimen DKI Jakarta selama dua pekan terakhir yang mencapai 25.771. Hanya saja, berdasarkan analisis WHO, positive rate milik DKI Jakarta mencapai angka 9,5 persen.

“Hanya Jawa Barat dan DI Yogyakarta yang memiliki positive rate mendekati standar WHO sebesar lima persen. Jawa Barat memiliki positive rate sebesar 6,6 persen dan DI Yogyakarta 6,7 persen,” ungkap WHO.

Rasio itu diperoleh, menurut WHO, dengan kemampuan tes yang dimiliki Provinsi Jawa Barat sebesar 9.149 dan DI Yogyakarta sebesar 1.394.

Pada 18 Juni 2020 Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat sebanyak 20.650 spesimen telah diperiksa. Walhasil, hari ini menjadi kali pertama jumlah pemeriksaan spesimen mencapai target yang diminta Presiden Joko Widodo.

"Hari ini telah 20.650 spesimen yang diperiksa. Sehingga total yang kita periksa sampai dengan hari ini akumulasinya adalah 580.522 spesimen," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/6/2020).

Lebih lanjut, dari jumlah tersebut tercatat hasil positif terkonfirmasi bertambah 1.331 orang sehingga kumulatif kasus positif Covid-19 menjadi 42.762 orang.

Sementara itu, Presiden Jokowi pada April lalu sempat menargetkan sebanyak 10.000 spesimen diperiksa per harinya. Tidak lama berselang, dia menaikkan target menjadi 20.000 spesimen setelah pihak swasta dilibatkan dalam proses pemeriksaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper