Bisnis.com, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sidoarjo menembus angka 1.057 dan menempati posisi kedua setelah Surabaya. Hal ini mendorong Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengalokasikan tambahan satu alat tes cepat PCR (Polymerase Chain Reaction).
Berdasarkan data dari covid19.jatimprov.go.id, jumlah kasus positif di Sidoarjo hingga Rabu (17/6/2020) mencapai 1.057 orang dan menempati posisi kedua setelah Surabaya dengan 4.262 kasus.
Sidoarjo adalah satu-satunya wilayah di luar Surabaya yang angka positif Covid-19 menembus angka 1.000. (lihat tabel di atas).
Jika dipersentasi terhadap total kasus positif Covi-19 Jatim yang mencapai 8.533 berdasarkan data covid19.bnpb.go.id, maka kasus positif Covid-19 Sidoarjo berkontribusi sebesar 12 persen. Oleh karena itu wajar jika Sidoarjo mendapat tambahan alat Rapid Test PCR.
Kantor berita Antara melaporkan bahwa Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menambah satu unit Rapid Test PCR, sehingga Sidoarjo bisa mengoperasikan dua alat pemeriksaan di kompleks GOR Sidoarjo.
"Dengan adanya tambahan mesin PCR tersebut, maka ada percepatan untuk mengetahui hasil tes usap kepada warga," katanya usai melakukan rapat koordinasi dengan Forkopimda Sidoarjo di Pendapa Kabupaten Sidoarjo, Rabu malam (17/6) seperti dilaporkan Antara, Kamis (18/6/2020).
"Kalau hasil tes swab-nya positif, maka harus segera dirujuk dan dirawat di ruang isolasi. Kami menyediakan ruang isolasi di RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya, karena di rumah sakit itu tingkat kesembuhannya tinggi," ia menambahkan.
Pemerintah, ia mengatakan, terus memantau perkembangan penularan Covid-19 di kawasan Surabaya Raya yang meliputi Sidoarjo, Surabaya dan Gresik.
"Dari tiga tempat itu memberikan kontribusi pasien positif Covid-19 sebanyak 68 persen untuk wilayah Jawa Timur," katanya.
Menurut dia, pemerintah provinsi juga memantau ketersediaan tempat tidur pasien, alat kesehatan, alat pelindung diri, serta sarana prasarana lain untuk keperluan penanganan pasien Covid-19.
"Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan yaitu penambahan alat mesin PCR Covid-19 karena dari laporan yang masuk ada sekitar 200 orang yang masuk dalam daftar tunggu uji usap," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah menyediakan fasilitas karantina bagi warga yang harus menjalani isolasi mandiri.
"Kalau di isolasi mandiri, saya khawatir ruangan kamar, halaman rumah tidak bisa digunakan untuk relaksasi, maka kami tawarkan untuk isolasi di RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya," katanya.
Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan pemerintah kabupaten memantau perkembangan kasus Covid-19, termasuk tingkat kesembuhan dan kematian, serta menyediakan sarana prasarana penanggulangannya.
"Kamu sudah menganggarkan membeli alat uji cepat sebanyak 50 ribu dan juga untuk uji usap juga sudah dipersiapkan," katanya.
Di Kabupaten Sidoarjo, jumlah akumulatif pasien Covid-19 sebanyak 1.057 orang dan 158 di antaranya sudah sembuh. Selain itu ada 1.275 orang dalam pemantauan dan 638 pasien dalam pengawasan terkait penularan virus corona yang kondisinya dipantau.