Bisnis.com, JAKARTA – Ratusan penerbangan masuk dan keluar kota Bejing terpaksa dibatalkan di tengah pergulatan ibu kota China ini mengatasi kemunculan kasus baru penyakit virus Corona atau Covid-19.
Media pemerintah melaporkan bahwa lebih dari 1.200 penerbangan masuk dan keluar dari Beijing dibatalkan pada Rabu (17/6/2020) setelah virus mematikan tersebut menginfeksi sedikitnya 130 orang hingga saat ini.
Halaman informasi penerbangan di situs web dua bandara kota Beijing dipenuhi dengan kotak merah di kolom "status" yang mengindikasikan dibatalkannya penerbangan ke Guangzhou, Qingdao, Shanghai, dan kota-kota lain di seluruh negeri.
Rute-rute itu mencakup rute yang dioperasikan oleh tiga maskapai penerbangan terbesar China yakni Air China Ltd., China Eastern Airlines Corp., dan China Southern Airlines Ltd.
Halaman web keberangkatan penerbangan Beijing Capital International Airport Co. saja menunjukkan lebih dari 80 pembatalan untuk Rabu pagi, dan sekitar 50 penerbangan masuk dibatalkan. Situs web Bandara Internasional Daxing di selatan kota Beijing pun menunjukkan hal serupa.
Sebuah unggahan di akun Twitter People’s Daily mengatakan 1.255 penerbangan dibatalkan di kedua bandara tersebut, yang jumlahnya mencapai hampir 70 persen dari yang dijadwalkan.
Baca Juga
Sementara itu, China State Railway Group Co. menawarkan refund kepada penumpang yang membeli tiket kereta api sebelum Selasa tengah malam.
Kasus-kasus yang terkait dengan klaster Beijing telah dilaporkan hingga mencapai provinsi Zhejiang di China tenggara. Otoritas ibu kota telah menutup sekolah dan menerapkan pemeriksaan yang lebih ketat terhadap warganya.
Bangkitnya kembali kasus Covid-19 di Beijing setelah jeda selama hampir dua bulan mengancam pemulihan pasar travel domestik China.
Kendati perjalanan internasional tetap mengalami pembatasan yang ketat, operator penerbangan China telah menyiapkan kembali kapasitas kursi untuk rute domestik.
Seorang perwakilan dari Air China mengatakan maskapai penerbangan ini membatalkan total 272 penerbangan pada Rabu (17/6), termasuk lebih dari 130 penerbangan yang dijadwalkan berangkat dari Beijing. Keputusan Air China tentang layanan selanjutnya akan disesuaikan dengan perkembangan kasus Covid-19.
Saham China Eastern pun turun 2 persen pada perdagangan di Hong Kong pukul 1.53 siang waktu setempat, sementara saham China Southern melemah 1,4 persen dan saham Air China turun 1,1 persen.