Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasok 70 Persen Sayuran Beijing, Pasar Xinfadi malah Jadi Pusat Penyebaran Covid-19

Pasar grosir makanan segar Xinfadi di Kota Beijing China dituding sebagai awal penyebaran kasus baru Covid-19 di Ibu Kota China Tersebut. Keberadaan Pasar Xinfadi sangat penting, karena memasok 70 persen kebutuhan sayuran bagi warga Beijing.
Suasana Pasar Xinfadi setelah dan sebelum ditutup. Video: Youtube Bloomberg QuickTake News
Suasana Pasar Xinfadi setelah dan sebelum ditutup. Video: Youtube Bloomberg QuickTake News

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar grosir makanan segar Xinfadi di Kota Beijing China dituding sebagai awal penyebaran kasus baru Covid-19 di Ibu Kota China Tersebut. Keberadaan Pasar Xinfadi sangat penting, karena memasok 70 persen kebutuhan sayuran bagi warga Beijing.

Kantor berita Xinhua melaporkan bajwa sebagian besar kasus Covid-19 terbaru yang dilaporkan di Beijing pada akhir pekan lalu terkait dengan Pasar Xinfadi, sebuah pasar grosir besar yang menjual buah-buahan, sayuran, dan daging untuk ibu kota China dengan populasi lebih dari 21 juta jiwa tersebut.

Pasar Xinfadi didirikan pada 1988 di Beijing selatan, tepatnya di Desa Xinfadi kala itu, yang merupakan pusat perkebunan sayur. Saat ini, pasar tersebut memasok sekitar 70 persen sayuran, 10 persen daging babi, serta tiga persen daging sapi dan kambing untuk Kota Beijing.

Xinfadi awalnya merupakan pasar yang berdiri di lahan seluas satu hektare dengan hanya 15 staf administrasi. Pasar tersebut kemudian berkembang menjadi pasar grosir terbesar untuk produk pertanian di Beijing selama tiga dekade terakhir.

Ukuran pasar tersebut juga berkembang menjadi 112 hektare dengan 1.500 personel manajemen. Pasar ini menampung sekitar 2.000 kios dan lebih dari 4.000 penyewa, yang menjual 18.000 ton sayuran, 20.000 ton buah-buahan, dan 1.500 ton makanan laut, di samping daging dan barang pertanian lainnya yang diperdagangkan setiap hari.

Xinfadi membuka 14 cabang di seluruh China dan menjalankan basis produksi dengan total luas 200.000 hektare di daerah pertanian domestik utama.

Tahun lalu, Xinfadi mencatat 17,5 juta ton volume transaksi dengan omzet 131,9 miliar yuan (1 yuan = Rp2.000). Di antara 4.600 lebih pasar grosir produk pertanian di China, Xinfadi menempati peringkat pertama selama 17 tahun berturut-turut dalam hal volume transaksi dan omzet.

Pasar Xinfadi ditangguhkan sementara pada Sabtu (13/6) setelah munculnya kembali kasus Covid-19. Otoritas Beijing telah menetapkan area perdagangan baru untuk memastikan pasokan pasar. Sebelum ditutup, pasar tersebut mencatatkan 10.000 arus orang yang masuk dan keluar setiap hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Sutarno
Sumber : Xinhua/Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper