Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sedang mempersiapkan peluncuran program Guru Penggerak. Program ini akan menjembatani para guru, kepala sekolah, widyaiswara praktisi pendidikan untuk menjadi fasilitator dan pendamping calon Guru Penggerak.
Hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dari tahun ke tahun menunjukkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan peringkat hasil PISA rendah di dunia.
Dengan kondisi tersebut, Kemendikbud akhirnya melakukan fokus pada peningkatan hasil belajar murid dan tidak terlepas dari upaya peningkatan kompetensi guru, salah satunya melalui program Guru Penggerak.
“Kami mengajak para insan pendidikan terbaik bangsa untuk menghadirkan perubahan nyata bagi pendidikan Indonesia dengan bergabung menjadi tim pendukung Guru Penggerak,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril, dalam keterangan resmi pada Jumat (12/6/2020).
Iwan menjelaskan jika Guru Penggerak dan tim pendukungnya akan mampu mencetak SDM unggul yang berkompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
“Transformasi pendidikan yang kita cita-citakan bersama, hanya bisa terwujud di saat semua pemangku kepentingan berorientasi pada murid,” ujarnya.
Baca Juga
Dia menyatakan bahwa gotong royong antara seluruh pemangku kepentingan untuk mencetak SDM unggul adalah kunci transformasi pendidikan untuk mencapai visi Indonesia 2045.