Bisnis.com, JAKARTA -Kualitas guru menentukan kualitas pendidikan. Hasil riset John Battle dari University of Auckland pada 2003 menunjukkan bagaimana keterkaitan antara kualitas guru dan kualitas pendidikan.
Pengamat Pendidikan Indra Charismiaji mengungkapkan besarnya peran guru dalam keberhasilan siswa menempuh pendidikan.
“Riset menunjukkan jika keberhasilan siswa itu sebanyak 50 persen dari dirinya sendiri, sedangkan yang 30 persen berasal dari pengaruh guru, dan dari hal-hal lain hanya antara 5 persen sampai 10 persen saja,” jelas Indra melalui video konferensi, Rabu (10/6/2020).
Indra juga menegaskan peran guru sebagai ujung tombak dalam pembangunan SDM di suatu negara.
“Jika suatu negara sedang fokus pada pembangunan SDM, maka fokusnya harus pada guru,” ujar Indra.
Sementara itu kajian Bank Dunia menyebutkan bahwa rasio siswa dan guru berhubungan dengan anggaran, namun tidak dengan hasil pembelajaran.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa rasio siswa dan guru tidak berkorelasi terhadap hasil pembelajaran,” ujar Indra.
Indra menambahkan beberapa kajian dari UNESCO dan Bank Dunia, jika berbicara masalah budget, pengeluaran untuk gaji guru tidak jauh berbeda.
Tahun 2019, lanjut Indra, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan jika anggaran untuk guru sebanyak 64 persen dari APBN.
“APBN kita adalah 508 triliun, dan 64 persennya lari untuk guru. Tapi nyatanya kita masih mendengar bahwa banyak guru yang memiliki penghasilan Rp200 ribu perbulan. Lalu apa masalahnya? Ternyata Indonesia memiliki student teacher ratio (STR) terendah di dunia” ujar Indra.
Dengan kata lain, secara kuantitas Indonesia memang memiliki banyak sekali guru, sehingga membuat penghasilan guru terkesan selalu kecil.