Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Neraca Perdagangan Taiwan Melompat ke Level Tertinggi 9 Bulan

Surplus neraca perdagangan Taiwan melebar ke level tertingi selama 9 bulan pada Mei 2020, didorong atas peningkatan permintaan peralatan elektronik dan pelemahan harga minyak mentah.
Petugas menyemprotkan disinfektan untuk membasmi vieus corona di Bandara Internasional Taoyuan di Taipei, Taiwan, pada 22 Januari 2020./Bloomberg
Petugas menyemprotkan disinfektan untuk membasmi vieus corona di Bandara Internasional Taoyuan di Taipei, Taiwan, pada 22 Januari 2020./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Surplus neraca perdagangan Taiwan melebar ke level tertingi selama 9 bulan pada Mei 2020, didorong atas peningkatan permintaan peralatan elektronik dan pelemahan harga minyak mentah.

Berdasarkan data statistik Taiwan, surplus neraca perdagangan melebar menjadi US$4,72 miliar pada Mei tahun ini. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2020. Sebelumnya, sejumlah ekonom memperkirakan surplus neraca perdagangan di kisaran US$2,55 miliar.

Jika dirinci, impor melorot 3,5 persen akibat penurunan harga minyak mentah. Tak jauh berbeda, ekspor juga turun 2 persen pada periode yang sama.

Ekspor ke China dan Amerika Serikat (AS) dilaporkan naik, masing-masing 10,6 persen dan 9,3 persen. Ekspor mesin dan peralatan elektronik yang merupakan ekspor utama Taiwan juga naik 9,1 persen. Sementara itu, konsumsi impor minyak mentah Taiwan tercatat merosot 66 persen pada Mei

“Jika pembukaan ekonomi di Eropa dan AS berjalan lancer ke depan, maka industri elektronik lokal akan memiliki kinerja lebih baik pada semester kedua tahun ini. Ketidakpastian paling tinggi berasal dari tensi politik AS-China, tetapi dampaknya masih terbatas,” kata Barclays Bank Plc Angela Hsieh di Singapura, dikutip Bloomberg, Senin (8/6/2020).

Kementerian Keuangan memprediksi ekspor bakal turun di ksiaran 2 persen - 5 persen pada Juni mendatang seiring dengan penurunan pengiriman pada kuartal kedua tahun ini.

Taiwan saat ini berupaya keras untuk menarik investasi lebih dari US$1,3 miliar secara tahunan dalam sektor penelitian dan teknologi. Komitmen ini merupakan bagian dari rencana Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang berkeinginan mentransformasi negara ini menjadi hub teknologi.

Dalam hal ini, pemerintah berharap mendapatkan berkah dari meningkatnya tensi politik antara AS dengan China yang mampu menarik minat lebih banyak perusahaan multinasional berpindah ke Taiwan dari China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper