Bisnis.com, JAKARTA - Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut bahwa aksi protes George Floyd di Amerika Serikat hampir sama dengan aksi 212 di Indonesia pada Desember 2016.
Protes masa pascakematian warga kulit hitam di Minneapolis akhir bulan lalu. Kejadian itu memicu protes warga AS di beberapa negara bagian.
“Apa yang terjadi di Amerika (#GeorgeFloyd) #AmericanSpring (juni 2020) hampir sama dengan yang terjadi di #ArabSpring (Desember 2010) Mulai di Tunisia (#Bouazizi) juga dengan yang terjadi di Indonesia (#Aksi212) Desember 2016,” katanya melalui Twitter, Minggu (7/6/2020).
“Perbedaannya pada efek kerusuhan dan pergantian rezim,” tambahnya.
Protes terhadap rasisme sejak kematian George Floyd tidak hanya terjadi di Amerika. Aksi protes berlangsung di beberapa negara lainnya termasuk Australia dan Inggris.
Di Amerika, kasus ini berbuntut pada pengrusakan sarana umum, kendaraan aparat kepolian serta penjarahan. Beberapa kelompok yang memanfaatkan agenda ini untuk meraup keuntungan.
Baca Juga
Sementara itu, Aksi 212 terjadi pada 2 Desember 2016 di Indonesia. Peristiwa ini dipicu oleh penistaan agama yang dilakukan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Aksi ini merupakan protes kedua yang dilakukan oleh massa setelah pada 4 November 2016 sebelumnya juga melakukan agenda yang sama di Monumen Nasional, namun dengan massa yang lebih sedikit.
