Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selebaran Anti-Pyongyang Usik Korea Bersatu, Korut: Musuh Tetaplah Musuh

Selebaran Anti-Pyongyang atau Anti-Korea Utara kembali mengusik semangat Korea Bersatu, karena Korut menganggap Korea Selatan tidak serius menghentikan aksi tersebut. "Musuh tetaplah musuh," tegas Korut.
Aktivis Korea Selatan menerbangkan tumpukan pamplet Anti-Korea Utara di perbatasan. Video: Youtube ARIRANG NEWS
Aktivis Korea Selatan menerbangkan tumpukan pamplet Anti-Korea Utara di perbatasan. Video: Youtube ARIRANG NEWS

Bisnis.com, JAKARTA - Selebaran Anti-Pyongyang atau Anti-Korea Utara kembali mengusik semangat Korea Bersatu, karena Korut menganggap Korea Selatan tidak serius menghentikan aksi tersebut.

Juru bicara Departemen Front Persatuan Komite Sentral Partai Buruh (Central Committee of the Workers' Party/CCWP) Korut mengatakan selebaran anti-Korea Utara itu disebarkan secara terbuka pada 31 Mei.

"Tapi penyebaran selebaran tanpa henti dari Korea Selatan telah membuat kami sangat lelah hingga sampai pada kesimpulan yang lebih jelas bahwa musuh tetaplah musuh," kata juru bicara itu, seperti dilaporkan Xinhua, Sabtu (6/6/2020).

Stasiun televisi Korsel ARIRANG NEWS melaporkan bahwa pengiriman tumpukan pamftel itu dilakukan para aktivis di perbatasan dengan cara menerbangkannya dengan balon pada 26 Mei 2020. Harapan mereka, pamflet itu jatuh di wilayah Korut dan dibaca warga korut di perbatasan. Simak proses pengiriman pamflet dari Youtube ARIRANG NEWS di atas.

Melalui Juru Bicara Departemen Front Persatuan Komite Sentral Partai Buruh itu, Korut menegaskan untuk berencana menarik diri dari kantor penghubung bersama antar-Korea, karena Korea Selatan (Korsel) dinilai belum mengambil tindakan cukup untuk menghentikan aksi sejumlah kelompok yang mengirim selebaran anti-Pyongyang ke wilayah Korut, demikian menurut seorang pejabat Korut pada Jumat (5/6) malam waktu setempat.

Keputusan itu diumumkan oleh juru bicara Departemen Front Persatuan Komite Sentral Partai Buruh (Central Committee of the Workers' Party/CCWP) yang mengawasi hubungan dengan Korsel, seperti dilansir kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA).

"Wakil Direktur Pertama (CCWP) Kim Yo Jong pada Jumat memberikan instruksi kepada area yang bertanggung jawab atas urusan dengan Korsel untuk memulai pemeriksaan dalam pelaksanaan teknis dari konten yang disebutkan pada pernyataan itu," ujar juru bicara tersebut, seperti dilaporkan Xinhua, Sabtu (6/6/2020).

Pada Kamis (4/6), Kim Yo Jong, yang merupakan adik perempuan dari pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un, memperingatkan Seoul bahwa Korut akan menutup kantor penghubung bersama atau bahkan menarik diri dari perjanjian militer antar-Korea yang ditandatangani pada 2018 jika Korsel tidak segera menindak aksi penyebaran selebaran anti-Pyongyang ke negaranya.

Oleh karena itu, "sebagai langkah pertama, kami sudah pasti akan mundur dari kantor penghubung bersama Korea Utara dan Korea Selatan yang tak berjalan di Kawasan Industri Kaesong," ujarnya, seraya menambahkan bahwa langkah hukuman lainnya akan menyusul.

"Rakyat kami merasa sangat marah dan muak dengan aksi penyebaran selebaran anti-Korea Utara oleh 'pembelot dari Korea Utara' dan sikap pemerintah Korea Selatan terhadap hal tersebut," kata pernyataan itu.

"Kami tidak menyembunyikan bahwa kami telah lama memikirkan langkah tegas untuk secara fundamental menghapus semua provokasi dari Korea Selatan serta untuk sepenuhnya menutup dan menghapus semua hubungan kontak dengan pihak Korea Selatan," ujarnya menekankan.

Setelah Kim Yo Jong membuat pernyataan keras tersebut, Korsel pada Kamis (4/6) berjanji akan mengambil langkah legislatif untuk melarang penerbangan selebaran propaganda ke Korut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sutarno
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper