Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jubir Wapres: Rumah Ibadah Jadi Pusat Penularan Covid-19, Protokol Kesehatan harus Ketat

Rumah ibadah dan kegiatan keagamaan ditengarai sebagai pusat penyebaran Virus Corona atau Covid-19, sehingga protokol kesehatan harus benar-benar dilaksanakan secara ketat.
Pelaksanaan salat Jumat untuk pertama kali sejak 13 pekan terakhir dilangsungkan hari ini, Jumat (5/6/2020), di Masjid Baiturrahman, Kompeks DPR dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19. JIBI/Bisnis-John Andi Oktaveri
Pelaksanaan salat Jumat untuk pertama kali sejak 13 pekan terakhir dilangsungkan hari ini, Jumat (5/6/2020), di Masjid Baiturrahman, Kompeks DPR dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19. JIBI/Bisnis-John Andi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah ibadah dan kegiatan keagamaan ditengarai sebagai pusat penyebaran Virus Corona atau Covid-19, sehingga protokol kesehatan harus benar-benar dilaksanakan secara ketat.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Wakil Presiden Republik Indonesia Masduki Baidlowi. Dia menyebutkan bahwa pada rapat terbatas kabinet disebutkan bahwa pusat penularan lebih banyak terjadi di tempat ibadah. “Itu laporan terbaru dari Satgas Covid-19,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (6/6/2020).

Potensi penularan kata dia dapat terjadi di berbagai rumah ibadah termasuk gereja dan masjid. Salah satunya penyebaran terjadi saat agenda jemaah tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan.

“Kalau yang jemaah tabligh Gowa itu masih terus ke mana-mana. Jawa Timur salah salah satu penularannya karena kasus Gowa,” tuturnya.

Sementara itu, dia meminta seluruh masjid tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pengurus masjid juga diminta memperhatikan zonasi penularan Covid-19.

Adapun sejak Jumat (5/6/2020), pemerintah mulai memberikan pelonggaran bagi rumah ibadah untuk menggelar kembali aktivitas ibadah.

Di DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan juga menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di mana sejumlah sektor diizinkan dibuka.

Hingga kemarin, pasien terkonfirmasi Covid-19 meningkat 703 kasus menjadi 29.521 kasus. Di samping, itu pasien sembuh juga naik 551 menjadi 9.443 pasien dan total 1.770 pasien meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper