Bisnis.com, JAKARTA - Hambatan perdagangan, termasuk pembatasan tarif dan non-tarif, harus dibatasi untuk memulihkan ekonomi negara-negara anggota ASEAN di tengah pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tran Tuan Anh dalam pertemuan online antara para menteri ekonomi di Asia Tenggara dan China, Jepang dan Korea Selatan kemarin (Asean +3).
Dikutip dari Viet Nam News, pertemuan Asean +3 membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi regional dan konektivitas rantai pasokan di tengah pandemi.
Pada pertemuan tersebut, para peserta membahas pengembangan platform untuk memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempromosikan dan mendukung konektivitas rantai pasokan di kawasan dan meningkatkan teknologi dan perdagangan digital untuk mendukung dan memungkinkan bisnis, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk melanjutkan operasi.
Dengan adopsi Rencana Aksi Ha Noi Action Plan, yang didasarkan pada pernyataan bersama para Menteri Ekonomi Asean pada pertemuan virtual bulan Maret lalu, para peserta sepakat untuk mempertahankan komitmen untuk memastikan keamanan pangan dan meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan rantai pasokan regional.
Anh mengatakan para menteri menyepakati sejumlah langkah penting untuk memastikan aliran dan transportasi barang-barang penting, melayani kebutuhan sehari-hari orang-orang seperti barang makanan dan produk medis, serta memastikan rantai pasokan yang lancar antara ASEAN dan negara-negara mitra.
Baca Juga
"Para menteri menegaskan bahwa pandemi COVID-19 akan terus berkembang dengan rumit, dan ada banyak ramalan bahwa pandemi tersebut kemungkinan akan kembali pada akhir tahun ini," kata Anh seperti dilansir Vietnamplus.