Bisnis.com, JAKARTA - Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring atau jarak jauh memberikan pengalaman belajar yang bermakna, tanpa terbebani tuntutan capaian kurikulum.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan jika belajar dari rumah (BDR) menuntut kolaborasi, interaksi, dan kreativitas tiga elemen yaitu dosen, mahasiswa, dan orangtua.
“BDR difokuskan kepada pendidikan kecapakan hidup. Aktivitas akan di sesuaikan dengan minat dan kondisi mahasiswa serta mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas” ujar Moeldoko melalui diskusi webinar Nasional PJJ pada Rabu (3/6/2020).
Proses belajar dari rumah juga sangat didukung perkembangan teknologi sehingga mendorong eksistensi penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Direktur Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, Aris Junaidi menyebut pembelajaran jarak jauh sebagai pembelajaraan di masa new normal.
“Universitas Terbuka sebagia pelopor PJJ , sejak tahun 2014 telah membuat pondasi penyelenggaraan Indonesia Massive Open Online Courses (MOOC’s) di jenjang pendidikan tinggi, dan hal tersebut dapat meningkatkan fleksibilitas dan belajar mandiri,” ujar Aris.
Untuk pelaksanaan PJJ akan disediakan platform pembelajaraan daring untuk dimanfaatkan oleh perguruan tinggi, bekerja sama dengan provider telekomunikasi untuk menyediakan akses internet gratis, dan berbiaya murah bagi dosen dan mahasiswa.
Selain itu akan dilaksanakan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi dosen atau sivitas akademika untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan materi dan konten pembelajaraan.