Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian Swiss merosot paling dalam sejak empat dekade terakhir sebagai akibat dari pandemi virus corona, dengan level konsumsi swasta dan investasi anjlok.
Dilansir Bloomberg, Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) mencatat produk domestik bruto kuartal pertama jatuh 2,6 persen, lebih rendah dari estimasi para ekonom dalam survei Bloomberg sebesar 2,1 persen dan kontraksi tiga bulan terbesar sejak 1980.
Seperti negara tetangga, Prancis, Italia, dan Jerman, Swiss merespons pandemi dengan meredam banyak kehidupan publik. Sektor usaha hotel dan restoran mengalami penurunan output sebesar 23,4 persen, menurut data yang dirilis pada hari Rabu (3/6/2020) tersebut.
Meskipun ekonomi Swiss bernasib sedikit lebih buruk daripada Jerman pada kuartal pertama, kontraksi di Prancis dan Italia jauh lebih parah.
Subsidi pemerintah Swiss telah menutup pengangguran dan membantu perusahaan menghindari krisis uang tunai, tetapi SECO masih memperkirakan ekonomi menyusut 6,7 persen tahun ini sebelum kembali rebound pada tahun 2021.
Kelompok industri mesin Swiss mengatakan bahwa 80 persen dari perusahaan anggotanya dipaksa untuk melakukan pekerjaan jangka pendek, dan bahwa dampak penuh dari pandemi ini belum akan dirasakan oleh sektor tersebut hingga kuartal kedua atau ketiga tahun ini.
Baca Juga
Untuk mencegah reli mata uang franc lebih lanjut dan menekan ekonomi lebih jauh, Swiss National Bank telah meningkatkan langkah intervensi mata uangnya. Suku bunga deposito telah diturunkan pada rekor rendah -0,75 persen.