Bisnis.com, JAKARTA – Angka kasus infeksi baru virus corona (Covid-19) di Tokyo tiba-tiba melonjak hanya berselang sepekan setelah status darurat nasional dicabut di wilayah ibu kota Jepang ini.
Dilansir dari Bloomberg, Tokyo mencatat 34 kasus infeksi baru virus mematikan itu pada Selasa (2/6/2020). Jika lonjakan kasus berlanjut, pemerintah setempat dapat meminta banyak perusahaan di Tokyo untuk menghentikan lagi kegiatan mereka.
Lonjakan angka kasus, yang dilaporkan oleh media lokal termasuk TBS, itu adalah yang terbesar dalam satu hari sejak 9 Mei, dan terjadi sepekan setelah deklarasi darurat nasional dicabut di wilayah Tokyo.
Seiring dengan menurunnya jumlah kasus terkonfirmasi dalam beberapa hari menjadi satu digit, semakin banyak penumpang yang mengisi kereta dengan jumlah mendekati level pra-pandemi.
Lonjakan angka kasus baru dapat menyebabkan Gubernur Tokyo Yuriko Koike merilis apa yang disebutnya sebagai “Tokyo Alert" yang berisikan peringatan kepada warga untuk waspada terhadap pandemi corona, demikian laporan stasiun televisi NTV.
Koike telah menetapkan tiga kriteria untuk keluarnya peringatan ini, termasuk lebih dari 20 kasus baru yang dilaporkan dalam sehari, separuh dari angka kasus baru tidak dapat dilacak, dan jumlah infeksi meningkat dari pekan sebelumnya.
Baca Juga
Jika angka kasus baru terus menanjak setelah peringatan tersebut, otoritas Tokyo mengatakan akan meminta perusahaan-perusahaan untuk tutup dan penduduk tetap tinggal di rumah.
Meski otoritas Jepang tidak memiliki kekuatan hukum untuk menegakkan pembatasan macam ini, ada banyak kerja sama dilakukan selama tujuh pekan keadaan darurat berlangsung sebelumnya.
Banyak kasus selama sepekan terakhir telah dikaitkan dengan distrik kehidupan malam di Tokyo. Sekitar 40 persen dari 90 kasus infeksi yang dilaporkan sampai Senin (1/6/2020) diyakini terkait dengan daerah yang dihuni oleh klub dan tempat-tempat semacamnya.
Banyak kasus juga datang dari klaster di sebuah rumah sakit di Koganei di barat Tokyo, di mana total 31 kasus infeksi telah dilaporkan, termasuk 15 kasus yang baru diumumkan pada Selasa.