Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Kematian George Floyd: Trump Siap 'Perang' Lawan Perusuh

Presiden AS Donald Trump mengatakan siap mengerahkan ribuan tentara dan polisi "bersenjata berat" untuk mencegah aksi protes lanjutan di Washington. Hal itu disampaikan Trump setelah sejumlah bangunan dan monumen dirusak di dekat Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump saat berbicara dalam acara penandatanganan UU Otoritas Pertahanan Nasional untuk Tahun Fiskal 2020 di Pangkalan Militer Gabungan (Joint Base) Andrews, Maryland, AS, Jumat (20/12/2019)./Reuters-Leah Millis
Presiden AS Donald Trump saat berbicara dalam acara penandatanganan UU Otoritas Pertahanan Nasional untuk Tahun Fiskal 2020 di Pangkalan Militer Gabungan (Joint Base) Andrews, Maryland, AS, Jumat (20/12/2019)./Reuters-Leah Millis

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mengatakan siap mengerahkan ribuan tentara dan polisi "bersenjata berat" untuk mencegah aksi protes lanjutan di Washington. Hal itu disampaikan Trump setelah sejumlah bangunan dan monumen dirusak di dekat Gedung Putih.

"Apa yang terjadi di kota tadi malam benar-benar memalukan," kata Trump dalam pidato nasional.

Hal itu dikatakan Trump saat petugas menyemprotkan gas air mata terhadap massa yang melakukan aksi protes di jalan-jalan terdekat, seperti tampak dalam siaran televisi.

"Saya mengirim ribuan tentara yang bersenjata lengkap, personel militer dan petugas penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, perusakan, penyerangan, dan perusakan properti secara disengaja," kata Trump seperti dikutip dari CNN.com, Selasa (2/6/2020).

Dalam kesempatan itu Trump menyebut aksi perusakan itu sebagai "aksi teror domestik". 

Protes nasional meluas di AS dipicu kematian seorang warga kulit hitam akibat tindakan polisi kulit putih. Kematian pria bernama George Floyd yang tidak bersenjata itu viral di media sosial dan menyebar hingga ke seluruh dunia.

"Saya ingin para pelaku teror ini tahu bahwa Anda akan menghadapi hukuman pidana berat dan hukuman yang panjang di penjara," kata Trump ketika polisi terlihat menggunakan gas air mata dan granat setrum untuk membersihkan para demonstran di luar Gedung Putih.

Trump juga meminta para gubernur negara bagian untuk "mengerahkan pasukan elite Garda Nasional dalam jumlah yang cukup sehingga bisa menguasai jalan-jalan". Hal itu dikatakan Trump sebelum berjalan kaki untuk berfoto di dekat Gedung Putih sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com.

Trump  kemudian berhenti di depan jendela gereja tempat banyak presiden menghadiri kebaktian. Turut bersama Trump beberapa pejabat pemerintahannya, termasuk Jaksa Agung William Barr, Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien, dan para pembantu presiden lainnya.

Trump mengatakan di Gedung Putih bahwa dia memobilisasi semua sumber daya sipil dan militer "untuk menghentikan kerusuhan dan penjarahan." Dia mengatkan akan mengakhiri kehancuran dan pembakaran dan akan melindungi hak-hak orang Amerika Serikat yang taat hukum.

"Kami tidak bisa membiarkan teriakan pengunjuk rasa damai ditenggelamkan oleh gerombolan yang marah," kata Trump.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : CNN.com/ChannelNewsAsia.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper