Bisnis.com, JAKARTA - Aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd telah menyebabkan tewasnya seorang pria di Louisville, Kentucky, AS.
Pria itu diterjang peluru petugas di tengah aksi yang berlangsung di Louisville, Kentucky, AS, Senin.
Kepala Departemen Kepolisian Metro Louisville (LMPD) Steve Conrad, dalam jumpa pers Senin, memamaprkan kronologi kematian pria tersebut.
Saat itu, selain memprotes kematian George Floyd, massa memprotes penembakan yang dilakukan polisi terhadap Breonna Taylor di Louisville pada Maret lalu.
Conrad menyebutkan pasukan Garda Nasional Kentucky dan LMPD dikirim ke tempat parkir di Dino Food Mart pukul 12:15 untuk memecah kerumunan massa yang berkumpul di sana.
Namun, saat aparat mencoba membubarkan kelompok itu, seseorang di dalam kerumunan melakukan penembakan ke arah petugas, ujar Conrad.
Baca Juga
“Petugas sedang memulai membubarkan kerumunan saat dari satu titik terjadi penembakan,” ujar Conrad seperti dikutip nbcnews.com. “Baik aparat dari LMPD maupun Garda Nasional balas melakukan tembakan, dan kami mendapati satu orang tewas," lanjutnya.
Conrad menambahkan bahwa beberapa orang sedang dimintai keterangan dan rekaman video sedang dikumpulkan.
“Saya pikir sangat, sangat jelas bahwa banyak orang tidak mempercayai polisi. Itu adalah masalah yang harus kita atasi dan selesaikan untuk waktu yang lama, " kata Conrad, seperti dikutip Times.com.
Conrad tidak merinci siapa yang melakukan tembakan fatal itu, pihak berwenang pun belum merilis informasi tentang korban.
Dalam sebuah pernyataan Senin pagi, Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan "LMPD dan Garda Nasional Kentucky membalas tembakan yang mengakibatkan kematian" dan mengatakan ia telah meminta Kepolisian Negara Bagian Kentucky untuk secara independen menyelidiki penembakan itu. Kantor gubernur tidak segera merespons permintaan NBC News untuk klarifikasi lebih lanjut tentang siapa yang menembakkan tembakan mamtikan ke arah korban.
Sebelum penembakan Senin, aksi protes berlangsung di Louisville pada akhir pekan lalu. Saat itu warga berkabung atas kematian Breonna Taylor, 26. Wanita kulit hitam itu terbunuh di rumahnya pada Maret, saat polisi Louisville melakukan penyergapan yang menargetkan mantan pacar korban. Lebih dari 40 orang ditangkap pada Minggu malam, pada demonstrasi malam keempat berturut-turut di kota itu, menurut afiliasi NBC Louisville, WAVE.
Kamis lalu, tujuh orang ditembak di kota itu selama protes yang berubah menjadi kekerasan. Petugas tidak terlibat dalam penembakan Kamis. Demikian dikatakan Sersan Polisi Lamont Washington saat itu.
Sementara itu, Kaitlin Rust, seorang reporter untuk WAVE, mengudara pada Jumat, sempat mengatakan dia "ditembak" oleh peluru karet atau peluru merica.