Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digerogoti Corona, Ekspor Korea Selatan Anjlok 24 Persen pada Mei 2020

Penurunan ekspor tersebut menegaskan dampak pandemi terhadap ekspor Korea Selatan, yang merupakan salah satu pengekspor utama di pasar global.
Pabrik Hyundai di Korea Selatan. /REUTERS
Pabrik Hyundai di Korea Selatan. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja ekspor Korea Selatan mengalami penurunan dua digit pada Mei, yang menandakan dampak dari pandemi virus corona (Covid-19) masih berlanjut.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (1/6/2020), Kementerian Perdagangan Korea Selatan menyatakan pengiriman barang keluar negeri terkontraksi 24 persen selama tahun berjalan.

Para ekonom sebelumnya telah memprediksi penurunan ekspor Negara Ginseng tersebut sebesar 25 persen. Kendati demikian, ekspor utama Korea Selatan, yaitu perangkat chip tumbuh 7,1 persen.

Penurunan ekspor selama Mei ini merupakan kedua terbesar selama tahun berjalan, menegaskan dampak pandemi terhadap ekspor Korea Selatan yang merupakan salah satu pengekspor utama di pasar global.

Sementara itu, mitra dagang utama seperti Amerika Serikat dan Eropa telah mulai melonggarkan lockdown, tetapi proses ini terhalang oleh angka infeksi yang naik kembali dan peringatan dari para konsumen serta pelaku usaha.

Kegiatan ekspor merupakan penopang ekonomi Korea Selatan dan penurunan tajam ini menyebabkan Bank Sentral memproyeksikan kontraksi ekonomi pertama pasca krisis ekonomi Asia di negara tersebut.

Untuk menekan dampak dari pandemi, Pemerintah Korea Selatan menyiapkan anggaran tambahan ketiga dan Bank Korea memangkas suku bunga ke level rendah.

Kepercayaan pelaku industri manufaktur Korea Selatan pun anjlok ke level terendah sejak 2009 di tengah perburukan kinerja ekspor. Beberapa ekonom tetap percaya jika sektor teknologi akan memiliki kinerja yang lebih baik di tengah pandemi, seiring dengan pembatasan kegiatan sosial dan beralih ke aktivitas online.

Outlook dari kinerja ekspor Korea Selatan tergantung kepada China, yang merupakan mitra dagang utama. Negara Tirai Bambu ini mulai kembali ke aktivitas normal dan menyokong permintaan barang produksi Korea Selatan. Namun, keyakinan ini hanya akan berlangsung sementara, kecuali didukung oleh perbaikan kegiatan ekonomi global.

"Pertumbuhan ekspor chip dipengaruhi oleh pemulihan investasi China di infrastruktur digital," kata Park Sang-hyun, seorang ekonom di Seoul.

Dia berpendapat Korea Selatan harus melanjutkan kinerja ekspor chip ini karena akan menguatkan kerja sama dengan Amerika Serikat dan China saat keduanya bersaing sebagai raksasa teknologi dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper