Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

India Tepis Pernyataan Trump Soal Ketegangan Perbatasan dengan China

Trump menyatakan dia telah berbicara dengan Modi kepada wartawan di Washington pada Kamis lalu.
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan kembali tawarannya untuk menjadi penengah antara New Delhi dan Beijing atas ketegangan yang terjadi di perbatasan kedua negara tersebut.

Saat ini yang menjadi pertanyaan apakah Trump berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi melalui telepon untuk membahas ketegangan perbatasan negara Asia Selatan dengan China?

Trump menyatakan dia telah berbicara dengan Modi kepada seorang wartawan di Washington pada Kamis lalu. Namun, Pemerintah India mengatakan tidak ada pembicaraan seperti itu yang terjadi.

"Tapi aku bisa memberitahumu, aku memang berbicara dengan Perdana Menteri Modi. Dia tidak - dia tidak dalam mood yang baik tentang apa yang terjadi dengan China," kata Trump dikutip dari Bloomberg, Sabtu (30/5/2020).

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai rincian panggilan telepon itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Modi belum berbicara dengan presiden AS sejak 4 April ketika para pemimpin membahas pengiriman hydroxychloroquine dari India.

Belum ada pembicaraan seputar pertikaian perbatasan baru-baru ini dengan China, dan New Delhi secara langsung berhubungan dengan pemerintah Cina melalui mekanisme yang teratur dan kontak diplomatik, kata kementerian luar negeri.

Trump juga telah menulis di Twitter perihal awaran untuk menengahi antara kedua negara pada hari Rabu yang tidak ditanggapi oleh kedua belah pihak. Ini bukan pertama kalinya India menolak kontak antara kedua pemimpin.

Pada Juli, Trump mengatakan, Modi memintanya untuk campur tangan di India dan perselisihan selama puluhan tahun di Pakistan atas Kashmir. Lagi-lagi, India membantah pembicaraan semacam itu terjadi.

Sementara itu, Times of India melaporkan bahwa Pemerintah China akan mengevakuasi warganya yang berada di India dalam beberapa pekan mendatang. Langkah itu dilakukan menyusul peningkatan tensi politik kedua negara menyusul insiden di tapal batas kedua negara di pegunungan Himalaya beberapa waktu lalu.

China dilaporkan telah menjadwalkan penerbangan khusus dari New Delhi, Mumbai dan Kalkuta untuk membawa warga China ke kota-kota Shanghai, Chongqing, Jinan, Ghuangzhou, dan Zhengzhou mulai 2 Juni 2020. Kedubes China di New Delhi lewat website-nya telah memberitahukan kepada warga China di India untuk segera melakukan registrasi. Diperkirakan ekspatriat China di India mencapai 60.000 orang.

Konflik politik dan militer India-China melesat ketika India menuduh pasukan perbatasan China masuk ke wilayah mereka sejuh tiga kilometer di tapal batas Ladakh di pegunungan Himalaya. Konflik perbatasan itu diwarnai insiden baku pukul dan baku dorong antara pasukan China dan penjaga perbatasan India.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper