Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nissan Pertimbangkan Pangkas 20.000 Pekerja

Nissan Motor Co. dikabarkan bakal memangkas lebih dari 20.000 pekerja secara global menyusul penutupan pabrik dan showroom akibat pandemi Covid-19.
Logo Nissan tampak di kantor pusat Nissan Motor Co di Yokohama, Jepang, 22 November 2018. /REUTERS
Logo Nissan tampak di kantor pusat Nissan Motor Co di Yokohama, Jepang, 22 November 2018. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Nissan Motor Co. dikabarkan bakal memangkas lebih dari 20.000 pekerjaan secara global menyusul penutupan pabrik dan showroom akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan laporan Kyodo News, yang dilansir Bloomberg, Jumat (22/5/2020), krisis kesehatan ini telah memaksa perusahaan ini memangkas produksi. Bahkan Nissan tengah mendiskusikan mengenai restrukturisasi bisnis.

Laporan Kyodo menyebutkan pengurangan karyawan yang merupakan bagian dari rencana reorganisasi tersebut akan dilakukan pada 28 Mei 2020.

Jumlah pengurangan karyawan kali ini lebih besar dibandingkan pemangkasan sekitar 12.500 staf pada pertengahan tahun lalu. Perusahaan ini mulai goyah ketika mantan Direktur Utama Carlos Ghosn ditangkap, dan diperparah dengan menumpuknya stok mobil lama dan kelumpuhan manajemen.

Sebelumnya, perwakilan Nissan sempat menyebutkan perusahaan bakal menderita kerugian pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret seiring dengan pandemi virus Corona yang menekan permintaan dan memangkas produksi.

Ketika dikonfirmasi, perwakilan Nissan menolak untuk berkomentar terkait laporan ini.

Berdasarkan sumber yang menolak disebutkan identitasnya, Nissan berencana untuk memangkas anggaran hingga 300 miliar yen dalam biaya tetap tahunan dan membukukan biaya restrukturisasi.

Perusahaan yang berbasis di Yokohaman ini akan menghapus merek Datsun, menutup satu lini produksi menyusul penutupan operasinya di Indonesia. Selain itu, Nissan juga mengurangi pengeluaran perusahaan dengan memangkas anggaran pemasaran, penelitian, dan biaya lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper