Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-Gara Corona, India Bisa Cetak Surplus Transaksi Berjalan

India bisa mencatat surplus transaksi berjalan karena pandemi virus corona (Covid-19) menggoyang permintaan untuk impor.
Pesawat Air India lepas landas dari Sardar Vallabhbhai Patel International Airport di Ahmedabad pada 7 bJuli 2017./Reuters/Amit Dave
Pesawat Air India lepas landas dari Sardar Vallabhbhai Patel International Airport di Ahmedabad pada 7 bJuli 2017./Reuters/Amit Dave

Bisnis.com, JAKARTA – India bisa mencatat surplus transaksi berjalan karena pandemi virus corona (Covid-19) menggoyang permintaan untuk impor.

Menurut Barclays Plc., pelacak transaksi berjalan menunjukkan defisit kecil sebesar US$3 miliar pada kuartal I/2020.

“Kemudian diikuti surplus berturut-turut yang 'tak dikehendaki', mencerminkan aktivitas ekonomi yang lemah,” tulis analis Barclays, dalam sebuah riset, seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (19/5/2020).

“Meski harga minyak yang rendah berfungsi sebagai pendorong bagi perekonomian, kami pikir dampak yang lebih besar pada neraca transaksi berjalan akan datang dari berkurangnya permintaan baik untuk impor minyak dan non-minyak,” terangnya.

Aktivitas perdagangan India rontok pada April 2020 setelah lockdown nasional yang diberlakukan untuk menahan persebaran virus corona memorakporandakan rantai pasokan dan menyebabkan permintaan domestik terhenti di negara berekonomi terbesar ketiga di Asia ini.

Menurut data pemerintah, ekspor menyusut 60 persen dari tahun sebelumnya dan impor turun 59 persen. Dengan demikian, defisit perdagangan menyempit menjadi US$6,76 miliar dari US$9,8 miliar pada Maret.

Impor India sendiri telah berkontraksi dalam 10 dari 12 bulan terakhir di tengah perlambatan yang berkepanjangan bahkan sebelum wabah virus corona merebak.

Tren tersebut mendorong Barclays menaikkan perkiraannya untuk surplus neraca transaksi berjalan menjadi US$19,6 miliar, atau 0,7 persen dari PDB, untuk tahun ini hingga Maret dari US$10 miliar sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper