Bisnis.com, JAKARTA— India mencetak rekor baru dengan 3.787 kasus positif baru virus corona sehingga menempatkannya sebagai hotspot baru menyalip China dengan 85.784 kasus.
Bloomberg mencatat bahwa China memiliki total kasus positif virus corona sebanyak 84.038. Adapun, India kini menyalip China dengan 85.784 kasus akibat tambahan 3.787 kasus baru. Data tersebut, diperoleh dari data John Hopkins University.
Kenaikan tersebut memiliki imbas yang terbatas terhadap karantina wilayah sejak 25 Maret itu. Hampir dua bulan imbauan tetap di rumah berjalan, Iindia bahkan tak melihat kurva penularan virus corona melandai seperti di Italia atau Spanyol.
China juga mampu menangani penyebaran virus corona melalui pelaksanaan karantina wilayah yakni Hubei, tempat virus pertama kali menyebar. Di sisi lain, penambahan kasus baru di India masih bakal terus bertambah.
Setidaknya 1,3 miliar berada di rumah namun sulit untuk menerapkan praktik jarak sosial karena berada di daerah padat penduduk.
Bahkan di tengah kelas menengah India, empat atau lebih kerap berbagi satu tempat tidur di apartemennya. Di kawasan kumuh Mumbai, setidaknya tujuh orang tinggal di satu ruangan sedangkan para tetangga mungkin berbagi toilet bersama.
Ongkos ekonomi dari karantina wilayah yang terus menanjak, Perdana Menteri India Narendra Modi telah memulai pelonggaran di beberapa tempat dengan risiko penambahan kasus baru relatif minim.
Dengan pandemi yang belum menyentuh puncaknya, pemerintah pusat telah menyediakan ratusan ribu tempat tidur isolasi bagi penduduk yang terjangkit virus corona dan sepuluh ribuan perawatan intensif bagi pasien yang memiliki penyakit parah.
Hal ini menolong lemahnya sistem kesehatan India melawan virus corona. Kendati kasus positif melonjak dan melampaui capaian China, kasus kematian tetap rendah. India mencatat kasus kematian 2.753 kasus sedangkan China 4.637 kasus.
Sayangnya, para ahli menyebut rendahnya jumlah tes corona mengakibatkan jumlah kasus yang terhitung lebih rendah dari sesungguhnya.