Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS vs China: Xiaoming Sebut Amerika Rusak Kredibilitas China

Pemerintah Cina mengaku sudah biasa diserang Amerika Serikat (AS) terkait tuduhan pandemi Covid-19. Pihak China menyebut tuduhan-tuduhan terkait Corona bukanlah serangan pertama yang didapat China dari AS menyusul tuduhan terbaru bahwa China mencoba meretas data riset vaksin virus Covid-19 di Amerika.
Bendera China dikibarkan di lapangan Tiananmen untuk menyambut the Belt and Road Forum atau KTT Jalur Sutra, di Beijing, China, Sabtu (13/5)./Reuters
Bendera China dikibarkan di lapangan Tiananmen untuk menyambut the Belt and Road Forum atau KTT Jalur Sutra, di Beijing, China, Sabtu (13/5)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China mengaku sudah biasa diserang Amerika Serikat (AS) terkait tuduhan pandemi Covid-19. Pihak China menyebut tuduhan-tuduhan terkait Corona bukanlah serangan pertama yang didapat China dari AS menyusul tuduhan terbaru bahwa China mencoba meretas data riset vaksin virus Covid-19 di Amerika.

"Hal tersebut bukan yang pertama kalinya di mana Amerika membuat tuduhan mengada-ada untuk China," ujar Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming, sebagaimana dikutip dari Sky News, Jumat (15/5/2020).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Biro Investigasi Federal Amerika (FBI) menyatakan jaringan peretas asal China berusaha mencuri data penelitian vaksin virus Corona yang sedang berlangsung. Dalam keterangannya, data-data tersebut meliputi data vaksin, obat, pengujian, peneliti, dan organisasi yang dilibatkan dalam penelitian.

China sudah membalas tuduhan tersebut. Kepada AS, Pemerintah Cina menyebut FBI mengeluarkan peringatan didasarkan prasangka buruk dan tanpa bukti.

Xiaoming beranggapan AS hanya berusaha merusak kredibilitas China dan segala upaya yang dilakukan terkait virus Corona lewat tuduhan-tuduhan mereka. Ia menyayangkan hal tersebut karena dengan situasi sekarang lebih baik negara-negara berkolaborasi untuk menemukan vaksin Covid-19.

"(Tuduhan peretasan) bukanlah satu-satunya upaya mereka untuk menjatuhkan kerjasama internasional dalam pencarian vaksin virus Corona. Saya rasa vaksin akan menjadi solusi terakhir dari masalah ini," ujar Xiaoming soal AS.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper