Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menggagas pembentukan platform lintas negara yang dapat dimanfaatkan oleh rantai pasok korporasi swasta yang memproduksi alat kesehatan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan platform tersebut dapat memfasilitasi kolaborasi business-to-business (B2B) di antara sektor swasta di berbagai negara yang dapat memproduksi kebutuhan suplai medis guna memenuhi kebutuhan global di tengah pandemi
Dalam platform ini, setiap negara dapat menampilkan perusahaan swasta atau BUMN yang dapat memproduksi alat kesehatan. Dengan demikian, kekurangan kebutuhan dari suatu negara dapat dipenuhi.
“Platform ini akan berperan sebagai katalis untuk sektor swasta di berbagai negara untuk berbagi informasi pada kapasitasnya dan sumbernya masing-masing dan apa yang mereka butuhkan dari negara lain melalui kerja sama terkait produksi alat kesehatan,” kata Retno dalam konferensi pers virtual, Kamis (14/5/2020).
Retno juga menekankan bahwa kerja sama yang akan terbentuk di masa yang akan datang dari platform ini harus menyesuaikan aturan dan prosedur di masing-masing negara, termasuk standar kualitas produk, sertifikasi, dan hukum persaingan usaha.
“Setelah mempresentasikan inisiatif ini, saya mendapat respons positif dan para menteri setuju untuk melaksanakan inisiatif ini,” ujarnya.
Baca Juga
Platform ini adalah bagian dari upaya konkret Indonesia untuk membangun kerja sama inovatif di tengah pandemi, alih-alih sekedar membuat pernyataan politik yang tidak dapat menyelesaikan masalah.
Inisiatif ini diungkapkan dalam pertemuan menteri dalam kerangka International Coordination Group on Covid-19 yang ke-8 kalinya pada Selasa lalu.
ICG beranggotakan 11 negara yang terdiri dari Australia, Kanada, Jerman, Italia, Moroko, Peru, Singapura, Afrika Selatan, Turki, dan Inggris.