Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerusuhan Kembali Pecah di Hong Kong

Twitter kini ramai dengan cuitan bahwa telah terjadi kerusuhan di Hong Kong. Ratusan orang berkumpul di mal dan terlihat juga kerumunan polisi.
Ketegangan kembali memuncak di Hong Kong ketika ratusan pengunjuk rasa mengepung gedung parlemen beberapa jam sebelum anggota parlemen memperdebatkan RUU untuk memungkinkan ekstradisi warga Hong Kong ke China, 12 Juni 2019./Reuters
Ketegangan kembali memuncak di Hong Kong ketika ratusan pengunjuk rasa mengepung gedung parlemen beberapa jam sebelum anggota parlemen memperdebatkan RUU untuk memungkinkan ekstradisi warga Hong Kong ke China, 12 Juni 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kerusuhan kembali pecah di Hong Kong, Minggu (10/5/2020). Melalui video yang diunggah di media sosial twitter, tampak kerumunan polisi membubarkan warga di dalam gedung Harbour City Mall.

Seorang warga dengan akun twitter @YyHker menyatakan, pemerintah mengklaim bahwa demonstran telah kembali melakukan protes. Namun menurutnya yang terjadi adalah polisi menangkap dan menyerang sekelompok warga yang tengah menggelar peringatan hari ibu di jalan-jalan.

"Biar saja dunia tahu Hong sudah menjadi negara polisi," kata akun tersebut.

Sementara itu, dua warga dilaporkan ditangkap di Moko Mall. Akun twitter @KongTsungGan mengatakan seorang reporter melaporkan bahwa 9 orang telah ditangkap di dalam mall dan dibawa ke kantor polisi Mong Kok.

"Situasinya sangat kacau," ujarnya.

Ratusan orang juga berkumpul di sejumlah mal antara lain Cityplaza mall, Tai Koo dan New Town Plaza Mall. Polisi dilaporkan berupaya membubarkan massa dengan menyemprotkan bola-bola merica.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari otoritas terkait mengenai kerusuhan ini. Peristiwa ini merupakan salah satu yang terbaru sejak virus corona merebak dan menghentikan pergerakan para demonstran.

Sepanjang tahun lalu, serangan protes kepada pemerintah terus dilakukan menyusul kebijakan ekstradisi yang dinilai mengancam kebebasan warga. Protes yang dilangsungkan warga telah membawa ekonomi Hong Kong ke jurang resesi pada tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper