Bisnis.com, PEKANBARU – PM Malaysia Muhyiddin Yassin menyampaikan perkumpulan dan perjalanan terbatas akan dizinkan bagi keluarga yang terpisah jauh supaya dapat merayakan Lebaran bersama-sama,
Namun, Pemerintah Malaysia memutuskan akan memperpanjang masa karantina wilayah ujntuk mencegah penyebaran virus corona jenis Covid-19, yang telah dilonggarkan selama 4 pekan ke depan.
“Beberapa pekan ke depan ini sangat penting bagi kita. Jika ada peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan selama periode tersebut, pemerintah terpaksa akan menetapkan pengendalian sepenuhnya di wilayah terinfeksi,” kata Yassin melalui siaran televisi yang dikutip Bloomberg pada Minggu (10/5/2020).
Adapun per 4 Mei 2020, Pemerintah Malaysia resmi melonggarkan aturan lockdown dan kembali mengizinkan sejumlah kegiatan bisnis beroperasi kembali. Namun, aktivitas di perbatasan dan sekolah masih ditutup.
Sejumlah sektor bisnis yang kembali dibuka itu diharapkan bisa memulihkan perekonomian Malaysia setelah menjalani lockdown selama 2 bulan terakhir.
Meskipun pemerintah pusat telah melonggarkan aturan lockdown, sejumlah daerah menyampaikan belum akan melonggarkan pembatasan sosial mengingat perusahaan tampak belum siap untuk kembali mempekerjakan pegawainya.
Pemerintah Malaysia menetapkan periode lockdown itu akan resmi berakhir pada 12 Mei 2020.
Sejauh ini, penyebaran Covid-19 di Malaysia disebut telah melambat dengan puncaknya terjadi pada awal Mei.
Terdapat 105 kasus pada 2 Mei 2020 dan 122 kasus pada 3 Mei 2020 yang terkonfirmasi. Sebagian besar dari kasus positif pada awal bulan ini berasal dari masyarakat yang baru kembali dari luar negeri.
Sementara itu, per 9 Mei 2020 tercatat kasus positif Covid-19 baru di Malaysia bertambah sebanyak 54 kasus sehingga total menjadi 6.589 kasus.