Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Perusahaan AS Ini Diminta Mengembalikan Dana Bantuan Covid-19

Perusahaan-perusahaan tersebut dinyatakan tidak layak karena merupakan perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar hingga US$26 juta dan memiliki lebih dari 600 karyawan.
Ilustrasi/Bloomberg
Ilustrasi/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota partai demokrat dari panel pengawasan bantuan Covid-19 di dewan perwakilan rakyat AS menuntut lima perusahaan publik untuk segera mengembalikan dana dari bantuan Paycheck Protection Program (PPP).

PPP adalah program penyelamatan bagi perusahaan kecil di AS dengan jumlah tenaga kerja maksimal 500 karyawan.

Anggota partai demokrat tersebut menilai bantuan tersebut seharusnya dinikmati oleh bisnis kecil, bukan perusahaan yang memiliki akses investor di pasar modal.

"Karena perusahaan Anda adalah entitas publik dengan basis investor substansial dan akses ke pasar modal, kami meminta Anda segera mengembalikan dana ini," tulis partai Demokrat dari panel tersebut dalam suratnya.

Dikutip dari Bloomberg, surat tersebut dikirimkan terhadap lima perusahaan, yaitu EVO Transportation & Energy Services Inc.; Gulf Island Fabrication Inc.; MiMedx Group Inc.; Universal Stainless & Alloy Products, Inc.; dan Quantum Corp.

Sayangnya, perusahaan-perusahaan tersebut belum memberikan pernyataan apapun terkait dengan surat dari panel.

Surat yang dikirim tersebut tidak ditandatangani oleh anggota panel dari partai republik yang terdiri dari 12 orang.

Perwakilan partai republik di dewan Steve Scalise mengecam tindakan demokrat tersebut. Menurutnya, demokrat telah secara membabi buta mengirim surat pelecehan ke perusahaan individual yang mengikuti hukum.

Surat tersebut meminta perusahaan untuk menginformasikan kepada subkomite pada 11 Mei jika mereka akan mengembalikan dana ini. Jika tidak, anggota parlemen akan meminta Chief Executive Officer (CEO) perusahaan tersebut untuk menyampaikan berbagai dokumen selambat-lambatnya 15 Mei.

“Mengembalikan dana ini akan memungkinkan bisnis yang benar-benar kecil - yang tidak memiliki akses ke sumber modal alternatif - untuk mendapatkan pinjaman darurat yang mereka butuhkan untuk menghindari PHK, bertahan dalam bisnis, dan menghadapi gangguan ekonomi yang disebabkan oleh krisis virus coroa,” tulis anggota partai demokrat dari panel tersebut.

Surat-surat kepada CEO dari lima perusahaan mencantumkan tanggal ketika masing-masing perusahaan melaporkan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) bahwa mereka telah memperoleh pinjaman Program Perlindungan Paycheck sebesar US$10 juta.

Dalam pernyataan resmi, Ketua Panel Jim Clyburn mengungkapkan perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar hingga US$26 juta dan memiliki lebih dari 600 karyawan. Perusahaan tersebut telah menerima bantuan Paycheck Protection Program untuk bisnis kecil senilai US$10 juta.

Namun, lima anggota partai republik menolak ketika diminta meneken surat tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper