Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perseteruan Berlanjut, China Serang Balik Menlu AS Mike Pompeo

Pompeo dikatakan tidak memiliki bukti untuk mendukung klaimnya bahwa virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 muncul dari sebuah laboratorium di pusat kota Wuhan, China.
Menlu AS Mike Pompeo/Bloomberg-Andrew Harrer
Menlu AS Mike Pompeo/Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah AS menuding bahwa virus Corona berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Kali ini, giliran Pemerintah China melancarkan serangan balik kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.

Pompeo dikatakan tidak memiliki bukti untuk mendukung klaimnya bahwa virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 muncul dari sebuah laboratorium di pusat kota Wuhan, China.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying, serangan verbal AS ke China adalah bagian dari strategi menjelang perhelatan agenda pemilihan presiden (pilpres) tahun ini oleh Partai Republik yang dihuni Presiden Donald Trump.

Komentar balasnya itu mengacu pada pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus Corona jenis baru tidak bisa dibuat oleh manusia.

“Pompeo tidak dapat memberikan bukti karena dia tidak memiliki bukti apa pun. Masalah ini harus ditangani oleh para ilmuwan dan profesional alih-alih politisi dengan kebutuhan politik domestik mereka,” kecam Hua dalam suatu briefing di Beijing pada Rabu (6/5/2020), dilansir dari Bloomberg.

Pompeo sebelumnya mengklaim ada "bukti besar" bahwa virus itu muncul dari laboratorium virologi berkeamanan tinggi di dekat kota Wuhan, China, kampung halaman virus mematikan tersebut.

Klaim ini dikemukakan meskipun pihak China telah menyanggahnya dan kurangnya konsensus di antara badan-badan intelijen AS yang memeriksa asal virus Corona. WHO juga memastikan virus penyebab wabah Covid-19 itu berasal dari alam.

“Kami akan terus mendukung WHO. Yang kami lawan adalah anggapan bersalah dengan dalih penyelidikan ataupun menggunakan epidemi ini untuk tujuan politik,” tambah Hua.

Pernyataan ini menjadi respons langsung terkini dari China terhadap AS. Pada Selasa (5/5/2020), Duta Besar China untuk AS Cui Tiankai menyerukan agar 'permainan menyalahkan' seputar Covid-19 diakhiri.

Dalam sebuah kolom yang diterbitkan di Washington Post, Duta Besar Cui Tiankai mengatakan bahwa tuduhan menyalahkan China atas penyebaran wabah mematikan itu berisiko memisahkan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini.

Meningkatnya kecurigaan antara AS dan China juga mengancam akan merusak kerja sama kedua negara untuk memerangi Covid-19 dan membangkitkan kembali ekonomi global.

Cui sendiri mengecam teori-teori konspirasi terkait niat geopolitik China. Dia juga menolak seruan agar China membayar ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan oleh virus tersebut, dengan mengatakan tanggung jawab yang sama tidak dibebankan pada negara-negara tempat virus H1N1 atau AIDS berasal.

“Tidak dapat disangkal bahwa kasus Covid-19 yang diketahui pertama kali dilaporkan di Wuhan. Tapi ini hanya berarti bahwa Wuhan adalah korban pertama virus itu. Meminta kompensasi kepada korban adalah tindakan konyol,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper