Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Caplok Lahan Dekat Masjid Ibrahim, Ini Reaksi Liga Arab

Tindakan Israel membangun jalan baru dengan mencaplok lahan di dekat Masjid Ibrahim memancing reaksi Liga Arab.
Tindakan Israel membangun rute baru dengan mencaplok lahan di dekat Masjid Ibrahim memancing reaksi Liga Arab/palestineupdates.com
Tindakan Israel membangun rute baru dengan mencaplok lahan di dekat Masjid Ibrahim memancing reaksi Liga Arab/palestineupdates.com

Bisnis.com, KAIRO - Tindakan Israel membangun jalan baru dengan mencaplok lahan di dekat Masjid Ibrahim memancing reaksi Liga Arab.

Masjid Ibrahim dan Kota Tua Hebron masuk dalam daftar UNESCO sebagai situs warisan dunia Palestina pada 2017.

Dianggap oleh kaum Muslim sebagai situs paling suci keempat, sekitar 1.000 tahun yang lalu Masjid Ibrahim mengabadikan makam Nabi Ibrahim, putranya Ishak, serta cucunya Yakub dan istri mereka.

Tempat ini juga dianggap sebagai tempat suci oleh orang-orang Yahudi. Israel telah lama memberlakukan pembatasan akses warga Palestina ke masjid tersebut.

Liga Arab (AL) pada Selasa mengecam persetujuan pemerintah Israel untuk membuat rute baru di sekitar Masjid Ibrahim di Kota Hebron, Tepi Barat selatan.

Saeed Abu Ali, asisten sekretaris jenderal AL untuk urusan Palestina dan wilayah Arab yang diduduki, melalui pernyataan mengatakan bahwa rencana pemerintah Israel bertujuan membangun sebuah jalan dan elevator  listrik untuk memfasilitasi penyerbuan dan "Yahudisasi" Masjid Ibrahim di kota tersebut.

Keputusan ini menjadi "bagian dari eskalasi Israel" terhadap sejumlah monumen agama dan sejarah Palestina di Yerusalem dan Hebron, kata pejabat AL.

Ia mendesak komunitas internasional dan PBB menekan Israel agar segera menghentikan aktivitas atau rencana apa pun, yang semakin memperparah kondisi rumit di wilayah Palestina yang diduduki.

Pada Minggu Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bennett, memberikan persetujuan akhir untuk membangun jalan baru ke masjid tersebut, yang dikendalikan oleh Otoritas Palestina (PA) di bawah kesepakatan 1997 antarkedua belah pihak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara/Xinhua
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper